Suara.com - Selain lembaga Lembaga Biologi Molekular Eijkman, ternyata vaksin Merah Putih untuk Covid-19 juga tengah dikembangkan oleh empat institusi lain yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair), Instutut Teknologi Bandung (ITB), dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Dijelaskan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, keempat lembaga ini membuat vaksin Merah Putih menggunakan platform atau metode pembutannya yang berbeda.
UI sedang mengembangkan menggunakan tiga platform yakni berdasarkan asam deoksiribonukleat (DNA), asam ribonukleat (RNA), dan virus like particles (VLPs).
Sedangkan dari tim ITB mengembangkan vaksin dari platform Adenoviruses, yakni sejenis virus hidup, lalu dimodifikasi untuk melawan virus yang menginfeksi, seperti virus corona yang menyebabkan sakit Covid-19.
Begitu juga dengan Unair, yang sama-sama mengembangkan vaksin Merah Putih yang terbuat dari Adenoviruses. Sedangkan LIPI mengembangkan vaksin dari platform protein rekombinan atau protein DNA rekombinan (rDNA).
"Jadi kita bersyukur ada banyak peneliti luar biasa kita, yang berupaya meneliti dan mengembangkan melahirkan bibit vaksin yang nantinya siap diproduksi," ujar Prof. Bambang.
Prof. Bambang mengatakan Indonesia perlu untuk bergerak secara cepat dan mandiri memproduksi vaksin sendiri, mengingat jumlah penduduk Indonesia mencapai lebih dari 260 juta. Apalagi vaksin Covid-19 ini kemungkinan dibutuhkan lebih dari 1 kali disuntikkan per orang.
"Maka kemungkinan kebutuhan vaksinasi dari Covid-19 ini bisa mencapai 300 sampai 400 juta. Dan otomatis ini membutuhkan kemandirian baik dari sisi produksi maupun dari sisi pengembangan bibit vaksinnya," jelas Prof. Bambang.
Sementara itu Eijkman sudah berhasil mencapai 40 persen dari total keseluruhan pengembangan vaksin dengan menggunakan 3 platform dari sub unit protein DNA rekombinan (rDNA), berbahan sel mamalia maupun sel ragi, dan terbuat dari inactive virus atau virus yang dilemahkan.
Baca Juga: Jawab Kritik WHO, AS Jamin Penelitian Vaksin COVID-19 Sesuai Aturan
Rencananya jika berjalan lancar, akhir 2020 vaksin Merah Putih akan selesai uji coba kepada hewan mamalia. Awal tahun 2021 akan mulai diproduksi oleh Biofarma untuk melakukan uji klinis atau uji coba kepada manusia tahap 1, 2, dan 3. "Dan di triwulan ketiga 2021, harapannya kita sudah bisa memproduksi tahapan awal dari vaksin Merah Putih ini untuk keperluan publik," tutupnya
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli