Suara.com - Brasil alami perlambatan jumlah infeksi harian Covid-19 untuk pertama kalinya. Para peneliti di Imperial College London menghitung bahwa tingkat penularan di Brasil atau R0 telah di bawah satu.
Artinya setiap orang yang terinfeksi virus corona jenis baru itu menyebarkan ke orang lain tidak lebih atau kurang dari satu.
Penurunan juga terjadi pada angka kematian Covid-19 per hari. Namun diakui statistik pemerintah Brasil masih tidak stabil. Meski angka kematian harian sempat di bawah 900 pada pekan lalu, namun kembali di atas 1000 kematian sejak dua hari lalu.
Para ahli mengingatkan masih terlalu dini untuk mengatakan kondisi terburuk sudah berakhir. Apalagi kasus positif virus corona di Brasil saat ini telah lebih dari 4 juta orang dan menewaskan 123.899 jiwa.
"Kami berada pada tren menurun dibandingkan dengan dataran tinggi sebelumnya. Tapi, angkanya masih tinggi dan kita harus tetap waspada agar tidak bertambah lagi," kata Roberto Medronho, pakar penyakit menular di Universitas Federal Rio de Janeiro dikutip dari Channel News Asia.
Kondisi berbeda justru dialami India. Negara yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak ketiga di dunia itu kembali pecah rekor terhadap infeksi harian. Tercatat ada 82.860 orang baru terkonfirmasi positif virus corona. India kini memiliki total kasus Covid-19 sebanyak 3.848.968 orang.
India awalnya sempat mendapat pujian dari beberapa ahli karena tindakan awal Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan penguncian nasional pada Maret lalu. Ketika itu, India melaporkan infeksi harian kurang dari 100 kasus.
Namun akibat pembatasan wilayah, ekonomi India menyusut hampir seperempat pada bulan April hingga Juni. Tekanan meningkat pada pembuat kebijakan untuk memulai aktivitas ekonomi, terlepas dari tingginya jumlah kasus baru.
Secara global, Brasil dan India berada pada posisi tiga besar negara dengan kasus Covid-19 terbanyak. Amerika Serikat masih jadi yang terbanyak dengan total infeksi SARS COV-2 mencapai lebih dari 6,2 juta kasus.
Baca Juga: Selain Eijkman, 4 Lembaga Ini Juga Kembangkan Vaksin Merah Putih
AS menyumpang seperempat total infeksi di dunia yang tercatat ada sebanyak 26,1 juta kasus tersebar di 215 negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental