Suara.com - Turki dihantam gelombang kedua virus Corona Covid-19, menurut otoritas kesehatan.
Dilansir ANTARA, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, Rabu (2/9), mengatakan Turki saat ini berada di puncak kedua dari wabah Covid-19.
Sementara itu pemerintah mengumumkan pembatasan baru pada pernikahan dan pertemuan sosial lainnya karena kasus harian dan kematian meningkat dengan cepat.
Kematian telah melonjak ke level tertinggi sejak pertengahan Mei, ketika karantina wilayah diberlakukan, dan kasus baru telah meningkat ke level pertengahan Juni, pada angka hampir 1.600.
Turki sebagian besar membuka kembali ekonominya dan mencabut pembatasan di akhir pekan dan penguncian khusus pada awal Juni.
Jumlah kasus baru 1.596 dalam 24 jam terakhir naik menjadi 273.30, menurut data Kementerian Kesehatan, sementara jumlah kematian akibat virus naik 45 menjadi 6.462 pada Rabu.
Koca mengatakan pada konferensi pers, setelah bertemu dengan tim sains virus corona, bahwa Ibu Kota Ankara telah mengalami peningkatan kasus paling cepat akhir-akhir ini, menghasilkan dua kali lipat jumlah kasus Covid-19 dari Istanbul, yang sebelumnya merupakan pusat wabah di Turki.
"Kita sedang melalui puncak kedua dari gelombang pertama virus corona. Kecerobohan di pesta pernikahan dan hari raya keagamaan telah membawa kita ke titik ini," kata Fahrettin Koca.
Namun, ia menambahkan bahwa penguncian untuk mengekang wabah tidak menjadi agenda pemerintah untuk saat ini.
Baca Juga: Rekor Lagi! Sehari 3.622 Kasus, Pasien Corona RI Kini Tembus 184.268 Orang
Menyusul pernyataan Koca, pemerintah mengumumkan pembatasan baru pada pernikahan, membatasi durasinya menjadi satu jam, melarang penyediaan semua makanan dan minuman.
Pemerintah juga melarang warga lanjut usia dan anak-anak hadir ke pertemuan semacam itu.
"Virus menyebar ke lebih banyak orang setiap hari. Jumlah tes kita meningkat setiap hari, jumlah pasien baru kita tidak turun," kata Koca.
Ia menambahkan bahwa 29.865 petugas kesehatan terinfeksi Covid-19 dan 52 meninggal.
Kalangan dokter dan petugas medis mengatakan beberapa rumah sakit sudah mencapai kapasitasnya.
Pada akhir pekan, wali kota Istanbul dan Ankara menuduh pemerintah mengecilkan skala pandemi, mengutip informasi setempat.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Imbang Lawan Turki Tak Masalah, Spanyol Tetap Dipastikan Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Spanyol Catat 30 Laga Beruntun Tanpa Kekalahan, Luis de la Fuente Ingatkan Pemain Tak Puas Diri
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Skandal Judi Guncang Liga Turki: 1024 Pemain Diskors, Bintang Galatasaray dan Besiktas Terlibat
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa