Suara.com - Banyak penemuan yang menunjukkan bahwa naik kereta api bawah tanah atau kereta api biasa mungkin jadi transportasi umum yang cukup aman.
Badan kesehatan masyarakat nasional Prancis, Santé Publique France hanya mengidentifikasi empat kelompok Covid-19 di Paris yang terkait dengan transportasi umum.
Demikian pula, para peneliti di Jepang yang tidak menemukan kluster terkait dengan kereta komuter negara tersebut. Namun bagaimanapun tindakan preventif untuk menghindari penularan di kereta tetap harus dijalankan.
Melansir dari Everyday Health, berikut beberapa langkah yang perlu dikakukan untuk menurunkan risiko penularan di kereta, antara lain:
Pakai Masker
Kenakan masker yang nyaman setiap saat berada di tempat publik.
“Kita tahu bahwa virus itu menyebar melalui tetesan dari mulut atau hidung seseorang ke mulut atau hidung orang lain. Itulah mengapa panduan kesehatan masyarakat tentang penutup wajah atau masker sangat penting," kata Paul S. Pottinger, MD, seorang dokter penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di Seattle.
"Masker mengurangi penularan tetesan dari satu orang dan melindungi orang berikutnya yang memakai masker," imbuhnya.
Penting bagi Anda untuk memastikan bawa masker yang Anda kenakan pas dan nyaman. “Jika masker tidak nyaman, Anda akan tergoda untuk memainkan atau menyentuhnya,” kata Pottinger.
Baca Juga: Peti Jenazah Dipakai untuk Ingatkan Warga soal Covid-19, Dikritik Psikolog
Tetap Jaga Jarak
Jaga jarak setidaknya enam kaki atau dua meter antara Anda dan orang lain baik saat menunggu di peron atau di dalam kereta itu sendiri. “Ini harus dilakukan apalagi ketika ada seseorang yang tak memakai masker,” kata Pottinger.
“Anda bisa dekat secara sosial tetapi jauh secara fisik, ”katanya.
Jaga Kebersihan Tangan
Meskipun jarang, namun seseorang tetap berpotensi tertular Covid-19 saat menyentuh permukaan kereta atau benda lain yang mungkin terkontaminasi virus.
“Jika orang-orang menyentuh kursi atau permukaan lain, mereka harus mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol sebelum menyentuh wajah mereka,” kata Pottinger.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar