Suara.com - Virus corona Covid-19 bisa menyebabkan gejala maupun tanpa gejala yang biasanya disebut asimtomatik. Beberapa orang termasuk dalam golongan pasien virus corona asimtomatik, salah satunya wanita hamil.
Ada banyak kasus virus corona Covid-19 yang terdeteksi pada wanita hamil. Meski begitu, masih banyak yang belum diketahui tentang seberapa bahayanya virus corona Covid-19 pada wanita hamil.
Sementara itu, beberapa wanita hamil mengalami infeksi yang lebih ringan dan lainnya menjalani perawatan di rumah sakit.
Transmisi vertikal dan pemulihan tertunda juga bisa dilakukan dan ada banyak penelitian yang masih berlangsung. Namun, penelitian baru sekarang menyoroti seberapa risiko Covid-19 pada wanita hamil.
Analisis kompilasi dari 77 penelitian yang merinci kehamilan dan risiko Covid-19 telah membuktikan bahwa banyak kasus rawat inap yang dialami oleh pasien virus corona Covid-19 tanpa gejala.
Studi tersebut juga menemukan bahwa wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit dibandingkan wanita yang tidak hamil.
Kondisi terinfeksi virus corona tanpa gejala atau asimtomatik juga bisa menunda diagnosis dan membuat virus lebih mampu menyebarkan penyakit secara diam-diam.
Sebenarnya, sudah lama ada spekulasi bahwa risiko infeksi virus corona selama kehamilan bisa ringan atau sedang.
Namun, virus corona yang mirip flu ini bisa membahayakan sistem kekebalan calon ibu dan memerlukan perawatan intensif.
Baca Juga: Muncul Sakit Pada Lidah, Benarkah Tanda Terinfeksi Virus Corona
Mereka juga cenderung melaporkan gejala infeksi yang khas, seperti demam, batuk atau sakit kepala dibandingkan wanita pada usia reproduksi yang sama.
Anehnya, wanita mengalami gejala virus corona Covid-19 yang lebih sedikit dan ringan bila dibandingkan dengan pria. Tetapi, hal yang sama belum diamati pada pasien hamil.
Dilansir dari Times of India, pekan lalu, seorang wanita hamil dari Mumbai menjadi kasus pertama yang mengalami keguguran akibat virus corona Covid-19 di usia kehamilan 8 minggu.
Secara global, ada lebih sedikit laporan tentang angka kematian yang tinggi pada bayi baru lahir. Banyak wanita hamil telah melahirkan bayi sehat dan juga melakukan pemulihan dengan baik.
Berdasarkan penelitian ini, para dokter menyebutkan bahwa banyak kondisi kesehatan sebelumnya yang berkontribusi besar pada diagnosis virus corona Covid-19.
"Meskipun begitu, 17 persen wanita melahirkan sebelum 37 minggu yang dianggap sebagai kelahiran prematur dan hanya 6 persen yang benar-benar melahirkan prematur yang membuat kami berpikir ada faktor lain," jelasnya , masih dikutip dari Times of India.
Berita Terkait
-
Sunscreen SPF Berapa yang Aman untuk Ibu Hamil? Ini 8 Rekomendasinya
-
7 Rekomendasi Skincare Lokal Untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Tetap Glowing Tanpa Khawatir
-
5 Pilihan Moisturizer Ceramide untuk Memperbaiki Skin Barrier, Aman untuk Ibu Hamil
-
5 Kandungan Skincare yang Harus Dihindari Ibu Hamil, Nggak Aman untuk Janin
-
5 Sunscreen Lokal yang Aman untuk Ibu Hamil, Menutrisi Kulit Mulai Rp30 Ribuan
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar