Suara.com - Komplikasi akibat infeksi virus corona Covid-19 sangat tidak terprediksi. Tapi, kondisinya telah terbukti mematikan.
Karena, beberapa pasien virus corona Covid-19 mungkin tidak mengalami gejala apapun tetapi bisa mengalami pembentukan gumpalan darah.
Sebuah laporan kasus dalam Annals of Internal Medicine merinci proses 3 pasien Covid-19 di Italia. Mereka mengembangkan gejala terkait dengan kelainan autoimun pelemahan otot langka yang disebut myasthenia gravis atau miastenia gravis.
Tim dari Rumah Sakit Garibaldi di Catania, Italia mengatakan temuan itu adalah pertama kalinya virus corona menyebabkan kelainan tersebut.
Miastenia gravis adalah kondisi langka jangka panjang yang menyebabkan kelemahan otot. NHS mengatakan itu kondisi autoimun, yang berarti hasil dari sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang bagian tubuh sehat.
"Pada miastenia gravis, sistem kekebalan merusak sistem komunikasi antara saraf dan otot. Sehingga kondisi ini membuat otot lemah dan mudah lelah," jelas NHS dikutip dari Express.
Menurut laporan kasus, pasien didiagnosis dengan miastenia gravis setelah tertular penyakit tersebut. Para pasien mulai menunjukkan gejala miastenia gravis, seperti kelopak mata yang mengendur atau turun dan kesulitan menelan sekitar 1 minggu setelah demam.
Miastenia gravis paling sering menyerang otot yang mengontrol mata dan kelopak mata, ekspresi wajah, mengunyah, menelan dan berbicara.
Pasien pertama berusia 64 tahun yang mengalami demam tinggi 39 derajat Celcius selama 4 hari. Setelah 5 hari mengalami demam, ia mulai mengalami penglihatan ganda dan kelelahan otot.
Baca Juga: Zaskia Sungkar Idap Polip Rahim, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
Ia pun dinyatankan positif terinfeksi virus corona Covid-19. Selanjutnya, dokter mendiagnosis pasien tersebut mengalami miastenia gravis setelah menganalisis saraf wajah dan reaksinya saat menerima pengobatan.
Pasien kedua berusia 68 tahun yang mengalami demam tinggi 38,8 derajat Celcius selama 7 hari. Pada hari ke-7, ia mengalami gejala yang sama seperti pasien pertama yang mengarah pada gangguan autoimun.
Temuan itu menambah bukti yang berkembang dari gangguan neurologis lain dengan mekanisme autoimun yang diduga setelah terinfeksi virus corona Covid-19.
Cara pengobatan myasthenia gravis
Meskipun tidak ada obatnya, pengobatan bisa membantu mengendalikan gejala myasthenia gravis sehingga Anda bisa menjalani kehidupan yang normal.
Tapi, beberapa orang membutuhkan perawatan berkelanjutan dan terkadang butuh perawatan darurat di rumah sakit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental