Suara.com - Selama ini, kita menganggap bahwa makanan atau minuman tertentu, seperti es krim, kopi, dan cokelat, dapat membantu meredakan depresi, membantu kita mengatasi stres dan cemas, serta membuat kita kembali tenang dan fokus. Padahal, faktanya tidak seperti itu.
Beberapa jenis makanan diketahui justru dapat memperburuk depresi, kecemasan, dan stres. Di antaranya makanan yang digoreng, makanan olahan, lemak trans, nitrat, dan makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan gula rafinasi.
“Jika Anda mengonsumsi makanan olahan dan makanan cepat saji setiap hari, pada dasarnya hal itu membuat bakteri jahat di usus berkembang, dan saat itulah Anda mulai mengalami masalah dengan peradangan,” jelas Uma Naidoo, psikiater nutrisi sekaligus penulis buku "This Is Your Brain on Food", seperti dilansir dari Huffpost.
Terlalu banyak kafein dan alkohol juga dapat membuat Anda merasa lebih buruk secara mental. Jumlah yang wajar, menurut Naidoo, adalah 400 mg per hari atau kurang. Jumlah itu seharusnya tidak berdampak pada kecemasan.
Sementara, masing-masing orang memiliki respons yang berbeda-beda terhadap alkohol. Tetapi umumnya, empat gelas sehari untuk pria dan tiga untuk wanita dianggap peminum berat.
Lalu, bagaimana agar tak terjebak pada pola makan yang memperburuk depresi? Naidoo menyarankan untuk memulai dari langkah kecil.
Mencoba mengubah pola makan terlalu drastis dan cepat bisa membuat kewalahan dan mengurangi hasil. “Perubahan yang lambat dan stabil dari waktu ke waktu akan membangun usus yang sehat, yang akhirnya menjadi dasar untuk membangun nutrisi sehat yang baik untuk otak Anda,” katanya.
Mulailah dengan pemeriksaan diet. Tuliskan apa yang Anda makan selama 24 hingga 48 jam terakhir, lingkari makanan yang tidak sehat, dan kemudian putuskan satu perubahan sederhana yang dapat Anda lakukan. Namun, Anda tidak perlu melepaskan beberapa makanan favorit yang kurang sehat.
"Saya sangat percaya tidak hanya pada makanan bergizi, tapi juga makanan lezat," kata Naidoo.
"Jika Anda kebetulan seorang pencinta es krim, tidak apa-apa. Makanlah di hari penyembuhan Anda. Saya tidak menyebutnya curang, karena itu berkonotasi negatif. Itu adalah hadiah - nikmatilah dan lanjutkan hidup,” katanya.
Baca Juga: Dianggap Buang-Buang Makanan, 13.600 Akun Konten Mukbang Ditutup Paksa
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi