Suara.com - Keluarnya darah dari lubang dubur jadi salah satu gejala adanya kanker kolorektal atau kanker usus besar. Tapi penyakit lain seperti ambeien juga bergejala serupa, yaitu keluar darah dari anus. Lalu apa bedanya kanker usus besar dan ambeien?
Dijelaskan Dokter Spesialis Bedah Kanker Digestif, dr. Abdul Hamid Rochanan, Sp.B-KBD, pembedanya bisa dilihat dari kapan darah itu keluar.
Jika darah keluar setelah fases atau kotoran keluar dari lubang anus, maka itu tanda ambeien. Sedangkan pada kanker usus besar, darah keluar bersamaan dengan kotoran.
"Jadi kalau kita curiga suatu keganasan, biasanya kotorannya tertempel darah atau bersamaan dengan darah, kadang ada lendir juga. Tapi kalau ambeien, darah menetesnya setelah BAB dan kadang tidak ada lendir," ujar dr. Hamid dalam diskusi di IG Live @CISC, Sabtu (12/9/2020).
Tidak hanya sekali dua kali seperti ambeien, tanda kanker usus besar biasanya dibarengi diare kronis atau terus menerus tidak berhenti. Jika lemas seperti anemia dan diare hingga mengeluarkan darah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Khususnya apabila diare mengeluarkan darah, saat ke dokter mintalah diperiksa dengan metode colok dubur. Menurut dr. Hamid, dengan metode ini, dokter bisa memastikan darah yang keluar akibat ambeien atau bukan.
"Pemeriksaan colok dubur sangat vital dan bermanfaat, apakah ini ambeien atau tumor," kata dr. Hamid.
Banyak kasus yang datang kepadanya sudah berbulan-bulan mengalami diare berdarah dan didiagnosis ambeien, tapi setelah diperiksa, ternyata mengidap kanker usus besar dengan kondisi sudah berat.
Dokter yang berpraktik di RSPAD Gatot Soebroto itu menjelaskan ada 2 faktor risiko seseorang terserang kanker usus besar. Faktor yang tidak bisa dimodifikasi seperti riwayat garis keturunan kanker, riwayat sakit infeksi usus besar, polip hingga tumor.
Sedangkan faktor yang bisa dimodifikasi atau bisa diubah meliputi pola hidup, makan, dan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Diidap Chadwick Boseman, Ini Penyebab & Faktor Risiko Kanker Usus Besar
"Makan tiap hari ketemu daging terutama daging merah, kemudian malas-malas terus tidak pernah beraktivitas. Padahal berolahraga 30 menit sehari, 5 kali seminggu, bisa mengurangi risiko kanker. Ditambah yang obesitas, mohon diubah menjadi langsing," tutup dr. Hamid.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah