Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa Covid-19 kemungkinan bisa menjadi penyakit musiman seperti flu.
Tetapi ini terjadi apabila masyarakat mencapai kekebalan kawanan atau herd immunity, yang artinya cukup banyak orang yang kebal virus corona untuk mencegah penyebaran.
"Covid-19 akan bertahan dan akan terus menyebabkan wabah sepanjang tahun sampai kekebalan kawanan tercapai," kata penulis senior studi Hassan Zaraket, dari American University of Beirut di Lebanon.
Karenanya, peneliti menyarankan masyarakat untuk belajar menghadapinya dan terus mempraktikan tindakan pencegahan, termasuk pemakaian masker, menjaga jarak dan kebersihan tangan, serta menghindari pertemuan.
Dilansir Live Science, ulasan studi ini terbit di jurnal Frontiers in Public Health, pada Selasa (15/9/2020).
Apa yang membuat virus bersifat musiman?
Sebenarnya, para ilmuwan tidak tahu pasti mengapa virus bisa mengikuti pola musiman, tetapi ada sejumlah faktor yang berperan.
Misalnya, penelitian menunjukkan banyak virus pernapasan lebih stabil dan bertahan di udara lebih lama di lingkungan dengan suhu dingin dan kelembapan rendah.
Perilaku manusia, seperti berkumpul di dalam ruangan pada musim dingin, juga dapat meningkatkan penularan.
Baca Juga: Peneliti Universitas Pittsburgh Teliti Obat yang Mentralkan Virus Corona
Studi awal tentang SARS-CoV-2 menunjukkan bahwa penularan virus dapat meningkat saat suhu yang lebih dingin dan penurunan suhu yang lebih hangat.
Tetapi dengan penyakit menular apa pun, agar kasusnya menurun, faktor yang dikenal sebagai "angka reproduksi dasar" (R0), atau jumlah rata-rata orang yang tertular virus dari satu orang yang terinfeksi, perlu turun di bawah 1.
R0 untuk Covid-19 tampaknya relatif tinggi, dengan banyak ilmuwan memperkirakan nilai antara 2 dan 3, dibandingkan dengan sekitar 1,3 untuk flu, kata penulis.
Jumlah yang tinggi ini mungkin disebabkan, sebagian, karena tidak adanya kekebalan yang sudah ada sebelumnya di masyarakat.
Dengan R0 yang lebih tinggi, penulis memperkirakan faktor musiman akan lebih sulit untuk menekan R0 di bawah 1.
“Oleh karena itu, tanpa intervensi kesehatan masyarakat, SARS-CoV-2 akan terus menyebar di musim panas seperti yang disaksikan di banyak negara di seluruh dunia,” tulis penulis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa