Suara.com - Ada kentut yang memiliki bau tidak sedap, ada pula kentut yang hanya berupa angin. Apa yang menyebabkan kentut bau atau tidak?
Pertanyaan besar ini terjawab sudah. Dokter membagi alasan penyebab bau kentut setiap orang berbeda-beda.
Dilansir dari Health.com, simak 5 alasannya berikut ini ya!
1. Bakteri usus
Frederick Gandolfo, MD, pakar gastroenterologi dari New York, mengatakan alasan utama mengapa kentut ada yang bau dan tidak adalah bakteri di dalam usus.
"Sebagian orang memiliki bakteri yang menghasilkan gas lebih banyak atau lebih berbau dari orang lain," tuturnya.
2. Makanan tinggi belerang
Sejumlah makanan seperti brokoli, kubis, dan kol mengandung belerang (sulfur) yang tinggi.
Penelitian di Australia mengungkap, tingginya kadar belerang yang dicampur dengan zat-zat dalam kotoran menghasilkan emisi hidrogen sulfida yang tinggi dan berbau busuk.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuh Jika Menahan Hasrat Ingin Kentut
3. Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa alias ketidakmampuan mengolah produk susu menjadi penyebab bau kentut lainnya.
Dr Patricia Raymond, pakar gastroenterologi dari Eastern Virginia Medical School, mengatakan intoleransi laktosa membuat perut menghasilkan gas buangan yang berbau ketika mengonsumsi makanan produk olahan susu.
4. Pemanis buatan
Sejumlah pemanis buatan, seperti sorbitol dan xylitol yang ada di mimnuman diet hingga permen karet, bisa menyebabkan bau kentut.
Menurut Dr Raymond, usus tidak bisa menyerap kandungan gula pada pemanis buatan ini, sehingga zat-zat yang tersisa menghasilkan gas dengan bau busuk.
Berita Terkait
-
Normalnya, Sehari Kentut Berapa Kali? Ini Kata Ahli Gizi soal Batas Jumlah yang Sehat
-
Suami Marahi Siti Badriah Usai Melahirkan: Kurang Ajar, Kelakuan Kamu Nggak Bermartabat!
-
Gak Cuma Bikin Perut Lega, Fart Walk Punya 5 Manfaat Kesehatan Ini!
-
Nikita Willy Ogah Kentut di Depan Suami, Ini Manfaat Buang Angin Dekat Pasangan
-
Terlalu Jaim, Nikita Willy Sebut Indra Priawan Tak Pernah Dengar Kentutnya selama Menikah
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat