Suara.com - Usia seribu hari pertama kehidupan seringkali disebut waktu emas bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak.
Tapi pada sebagian anak, bisa jadi terjadi keterlambatan kemampuan gerak atau motorik tidak sesuai pertambahan usianya.
Orangtua disarankan untuk memperhatikan perkembangan gerak itu sejak anak lahir.
Dokter spesialis anak dr. Catharine Mayung Sp.A(K) menyampaiakn ada tanda yang menunjukan bahwa anak mengalami keterlambatan gerak.
"Secara umum kalau gerak kasar usia 4 bulan leher belum bisa tegak, itu salah satu refleks sebaiknya segera konsul ke dokter. Atau misalnya usia 9 bulan belum bisa tahan badan untuk duduk tegak. Atau usia 18 bulan belum bisa jalan," kata Mayung dalam siaran langsung Instagram bersama Ayah&Bunda, Senin (21/9/2020).
Menurut Mayung, setiap anak memang memiliki waktu masing-masing dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Tetapi dalam jika keterlambatan terjadi pada gerak reflek, besar kemungkinan telah terjadi gangguan dalam tubuh anak.
"Kalau udah reflek, kemungkinan ada gangguan. Kita harus lakukan pemeriksaan lebih agresif," ucapnya.
Meski begitu, ia mengingatkan, sebaiknya jangan tunggu tubuh anak menunjukan tanda-tanda tersebut.
Karena sebelum gejala itu muncul, orangtua bisa memantau dari buku catatan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Baca Juga: Nutrisi Makanan Sehat Untuk Anak, Terdiri dari Apa Saja?
"Cara paling mudah memantau perkembanhan anak lihat dibuku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dari Kemenkes. Ada ceklis yang bisa dilihat usia sekian udah bisa atau belum. Kalau ada salah satu yang belum bisa, sudah jadi alasan untuk komsultasi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Aisha Retno Anak Siapa? Penyanyi Keturunan Indonesia yang Sebut Batik asal Malaysia
-
Makin Panas, Pihak Ruben Onsu Tunjukkan Bukti Transfer Ratusan Juta ke Sarwendah untuk Nafkahi Anak
-
Anak Pakai Rok Terlalu Pendek di Sekolah, Zaskia Adya Mecca Kena Tegur Guru
-
KemenPPPA Dukung Arahan Prabowo Setop Kerahkan Siswa Sambut Pejabat
-
Sarwendah Patahkan Tudingan 2 Bulan Jauhkan Anak dari Ruben Onsu, Ungkap Fakta Sebenarnya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja