Suara.com - Penelitian terbaru membuktikan bahwa berhubungan seksual setelah seseorang pernah mengalami serangan jantung dapat meningkatkan peluang bertahan hidup.
Para ilmuwan percaya bahwa selain memiliki manfaat olahraga, kegiatan seksual juga membuat pasien dapat merasa perkasa kembali. Hal itu diharapkan bisa mengarahkan pasien untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.
"Seksualitas dan aktivitas seksual adalah penanda kesejahteraan. Melanjutkan aktivitas seksual dapat menjadi bagian dari persepsi diri seseorang sebagai orang yang sehat, berfungsi, energik dan dapat mengarah pada gaya hidup yang lebih sehat secara umum," kata Penulis studi Prof Yariv Gerber dari Universitas Tel Aviv Israel dikutip dari Mirror.
Aktivitas seks terbukti dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Namun aktivitas fisik yang kuat secara tiba-tiba terkadang memang dapat menyebabkan serangan jantung. Sementara aktivitas fisik secara teratur mengurangi risiko jangka panjang dari insiden terkait jantung, kata para ilmuwan.
Kesimpulan itu didapat setelah mereka mengamati 495 pasien serangan jantung dari tahun 1992 dan 1993 yang berusia 65 tahun ke bawah.
Para peneliti menemukan 47 persen pasien melakukan lebih sedikit aktivitas seks atau tidak sama sekali setelah mengalami serangan jantung. Sementara 53 persen melanjutkan seperti sebelumnya atau bahkan lebih intens.
Dalam 22 tahun setelah pertama kali dirawat di rumah sakit, 43 persen pasien meninggal. Mayoritas yang meninggal terjadi pada pasien yang paling jarang berhubungan seks.
"Peningkatan kebugaran dan kemampuan mental untuk 'bangkit kembali' dari keterkejutan mungkin bisa menjadi penjelasan. Di sisi lain, pasien yang merasa kesehatannya buruk kemungkinan kecil untuk mulai berhubungan seks lagi," ucap prof Gerber.
Baca Juga: Sering Merasa Tersedak? Hati-Hati Gejala Lain Serangan Jantung!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?