Kontrasepsi hormonal
1. Pil KB
Ada dua bentuk pil KB yang bisa diminum untuk mencegah kehamilan. Pertama adalah pil KB hormonal gabungan atau yang dikenal dengan pil KB biasa dan pil KB progestogen. Pil KB biasa bekerja untuk mencegah sperma mencapai sel telur dan membuahinya. Pil ini mencegah kehamilan dengan tiga cara, yaitu menghentikan pelepasan telur dari ovarium, membuat sperma sulit mencapai sel telur dan membuat lapisan rahim lebih tipis sehingga telur yang dibuahi tidak dapat ditanamkan. Sebaliknya, pil KB progestogen hanya mengandung hormon progestogen. Pil KB ini mencegah kehamilan dengan mengentalkan lendir dari serviks Anda, sehingga menyulitkan sperma untuk bergerak dan mencapai sel telur.
Penggunaan pil KB hormonal dapat menyebabkan efek samping tertentu seperti sakit kepala, nyeri pada payudara, mual dan perubahan suasana hati. Sedangkan pil KB progesteron membuat menstruasi tidak teratur. Dan meski dapat mencegah kehamilan, pil KB tidak dapat melindungi dari infeksi menular.
2. Koyo kontrasepsi
Koyo atau patch kontrasepsi ditempelkan pada kulit yang kering danbersih dan akan melepaskan hormon ke dalam aliran darah. Koyo ini mampu bertahan selama satu minggu dan Anda harus menggantinya setiap minggu selama tiga pekan berturut-turut, lalu libur seminggu tanpa koyo.
3. Cincin vagina
Cincin kontrasepsi vagina, yang berdiameter sekitar 5,5 cm dan ketebalan 4 mm, adalah cincin plastik yang lembut dan lentur yang ditempatkan di dalam vagina. Dengan cara kerja yang mirip dengan kombinasi pil dan koyo kontrasepsi, cincin tersebut melepaskan hormon estrogen dan progestogen ke dalam aliran darah, yang berfungsi mencegah ovulasi.
4. Spiral hormonal
Spiral hormonal, atau IUS (sistem intra-rahim) melepaskan hormon progestogen. IUS 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan dan dapat dibiarkan selama lima sampai tujuh tahun.
5. Suntik KB
Suntik KB adalah yang paling banyak digunakan di Inggris, dan bertahan selama 13 minggu. Suntikan ini berisi hormon progestogen yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan dapat digunakan kapan saja selama siklus menstruasi, selama orang yang disuntik tidak hamil.
Suntik KB dapat menyebabkan efek samping tertentu seperti haid tidak teratur atau haid berhenti sama sekali, sakit kepala, jerawat dan perubahan suasana hati.
6. Implan
Implan kontrasepsi adalah batang kecil yang terbuat dari plastik yang ditempatkan di bawah kulit di lengan atas oleh dokter atau perawat. Implan akan menghentikan ovulasi, menebalkan lendir di sekitar serviks, yang membuat sperma lebih sulit untuk melewatinya dan dengan membuat lapisan rahim lebih tipis sehingga telur yang dibuahi kecil kemungkinannya untuk ditanamkan.
Baca Juga: DKT Indonesia Rilis Pil KB Baru yang Mampu Jaga Keseimbangan Hormon Wanita
Jenis kontrasepsi ini 99 persen efektif mencegah kehamilan, meski tidak melindungi dari infeksi seksual menular. Efek samping yang terjadi bisa berupa sakit kepala, mual dan perubahan suasana hati, dan menstruasi yang tidak teratur atau tidak sama sekali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan