Suara.com - Banyak orang mungkin kebiasaan langsung tidur atau sekadar tiduran setelah keramas atau mencuci rambutnya. Tapi, apakah tidur dalam kondisi rambut basah tidak berdampak pada kesehatan?
Ternyata, tidur dengan rambut basah tetap buruk dalam beberapa hal, salah satunya membahayakan kulit kepala dan rambut.
Meski demikian, anggapan bahwa tidur dengan rambut basah bisa memicu masuk angin itu tidak benar.
Anda tidak bisa masuk angin karena kedinginan, melainkan Anda telah terinfeksi suatu virus. Karena, ada lebih dari 200 virus penyebab flu di dunia dan bisa menyebar melalui tetesan di udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Virus ini bisa masuk ke tubuh melalui hidung, mulut dan mata. Seseorang biasa menkategorikan kondisi tubuhnya dingin bila cuaca sedang dingin atau merasakan dingin.
Umumnya, masalah kesehatan yang sering terjadi ketika musim dingin adalah pilek. Biasanya anak-anak lebih mudah menyebarkan kuman ini ketika kembali ke sekolah.
Selain itu, seseorang lebih mudah terserang pilek saat musim dingin karena lebih sering menghabiskan banyak waktu di dalam rumah sehingga kekurangan vitamin D.
Kondisi itulah yang membuat sistem kekebalan tubuh lemah. Ada pula beberapa bukti yang menunjukkan bahwa virus lebih cepat menyebar di cuaca dingin.
Sementara itu, tidur dengan rambut basah tidak akan membuat Anda jatuh sakit. Tetapi, kebiasaan itu bisa merusak kesehatan kulit kepala.
Baca Juga: Ampuh untuk Cegah Flu, Semprotan Hidung Juga Bisa Bantu Lawan Virus Corona
"Masalah terbesar pada kulit kepala ketika munculnya jamur saat rambut basah. Karena, kulit kepala adalah rumah bagi tumbuhnya berbagai jenis mikroba yang tidak berbahaya, seperti malassazia globosa," jelas ilmuwan utama untuk Head & Shoulders, Dr Rolanda Wilkerson dikutip dari Express.
Malassezia globosa adalah jenis mikroba yang bisa menyebabkan iritasi, kekeringan, gatal dan ketombe. Karena itulah, tidur dalam kondisi rambut basah bisa menyebabkan masalah ini.
Kulit kepala yang hangat dan basah adalah lingkungan yang ideal bagi tumbuhnya mikroba malassezia globosa. "Tidur dengan rambut basah bisa menyebabkan masalah yang sama. Karena, bantal bisa menahan kelembapan dan menjaga kepala tetap lembap lebih lama," jelasnya.
Dr Wilkerson juga mengatakan ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa rambut basah lebih lemah dan mudah rusak atau patah. Karena, rambut sangat rapuh dalam kondisi basah. Jika Anda banyak bergerak ketika tidur, maka akan banyak rambut yang patah.
Sedangkan, mengikat atau menata rambut saat kondisi basah justru semakin memperburuk situasi. Sebab, langkah ini semakin merusak setiap helai rambut.
Meski begitu, ada beberapa orang yang tidur dengan rambut basah tidak mengalami kerusakan. Sebaliknya, kebaiasaan ini justru mendinginkan kulit kepala dan membantu mereka tidur nyenyak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut