Suara.com - PT Bio Farma memberikan kabar terbaru terkait uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan Bandung, menggunakan vaksin buatan Sinovac dari China.
Dilansir Anadolu Agency, Bio Farma menyatakan hingga kini tidak ditemukan efek samping signifikan yang dialami relawan.
Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir mengatakan uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 Bio Farma-Sinovac sudah berjalan satu bulan lebih. Hingga tanggal 29 September, sebanyak 1089 sukarelawan sudah menerima suntikan pertama dan 650 sukarelawan sudah mendapat suntikan kedua.
Dia menambahkan ujji klinis vaksin ini akan dijadwalkan berjalan selama tujuh bulan dan seluruh sukarelawan akan dipantau selama enam bulan.
"Sambil menunggu uji Klinis selesai, persiapan produksi vaksin akan dimulai sejak bulan November sampai dengan Desember 2020. Saat ini kesiapan kapasitas total produksi hilir vaksin Covid-19 Bio Farma sebesar 250 juta dosis pada tahun 2021," kata Honesty saat konferensi pers virtual bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Rabu.
Sementara itu, Koordinator Uji Klinis Vaksin Virus Corona Kusnandi Rusmil memperkirakan hasil penelitian terhadap vaksin bisa dilihat pada Januari 2021 mendatang.
"Sampai hari ini tidak terjadi apapun yang mengkhawatirkan semua aman," jelas Kusnandi.
Sebelumnya, 2.400 sampel kandidat vaksin Covid-19 ini tiba di Indonesia pada 19 Juli 2020 setelah melalui dua tahap pengujian di China.
Bio Farma selaku sponsor menargetkan akan memproduksi vaksin pada kuartal pertama 2021 apabila uji klinis tahap ketiga berjalan lancar.
Baca Juga: China Janji Lego Vaksin Covid-19 dengan Harga Rasional
Bio Farma memilih Sinovac sebagai mitra karena dalam pengembangan vaksinnya menggunakan metode inaktivasi yang selaras dengan kompetensi Bio Farma.
Berita Terkait
-
Jangan Makan Mi Instan Mentah! Ini 5 Bahaya Tersembunyi yang Jarang Diketahui
-
Botox Bikin Mulus Wajah, Tapi Hati-Hati Ini Efek Samping yang Harus Kamu Ketahui
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Gugatan Suplemen Blackmores di Australia: Ahli Farmasi Unpad Ingatkan Bahaya Vitamin B6 Dosis Tinggi
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!