Suara.com - Pandemi Covid-19 hingga kini masih terus berlangsung dan jumlah pasien positif masih terus bertambah. Meski banyak dampak buruk dari pandemi ini, ada juga sisi positif yang bisa diambil.
Salah satunya untuk terus mendorong inovasi di bidang kesehatan. Hal itu seperti diungkapkan oleh Ketua Umum Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF), Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS, dalam keterang persnya yang diterima Suara.com, Jumat, (2/10/2020).
“Pandemi ini memberi peluang inovasi karya anak bangsa untuk bisa dan mampu bersaing dengan produk luar negeri. Saya optimistis Indonesia bisa segera lepas dari situasi ini dengan berbagai produk dan inovasi dalam kata dia.
Untuk itu, Supriyantoro terus mendorong para inovator di bidang kesehatan dengan memberikan penghargaan bernama ndonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA).
Supriyantoro mengungkapkan, bahwa diadakannya IHIA IV-2020, juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Terlebih mengingat saat ini seluruh dunia tengah berlomba menciptakan berbagai inovasi produk kesehatan yang bisa menjawab kebutuhan di saat Pandemi Covid-19.
“Harapan kami, apresiasi ini dapat memacu stakeholder dan inovator di bidang kesehatan untuk terus menciptakan lebih banyak lagi inovasi dan teknologi yang berkelanjutan guna meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.”
Supriyantoro menambahkan, gelaran ini juga diharapkan dapat menjadi media penghubung antara para inovator, investor, pelaku bisnis dan industri kesehatan dalam upaya melakukan hilirisasi dan pemanfaatannya di masyarakat.
Hasil inovasi tersebut, nantinya dapat mengurangi ketergantungan akan produk impor di bidang kesehatan.
Baca Juga: Nasib Pedagang Kecil di Tengah Pandemi, Tidak Bayar Sewa Tempat Disegel
Sebagai informasi, Indonesia Healthcare Innovation Awards IV-2020 (IHIA IV-2020) memberikan penghargaan dalam lima kategori inovasi yaitu: Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Alat Kesehatan, dan Information And Communication Technology (ICT) Bidang Kesehatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis