Suara.com - Sejak dikonfirmasi terinfeksi virus corona Covid-19, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai di Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed sejak Jumat (2/10/2020).
Pada Minggu (4/10/2020), salah satu dokter yang merawat Trump, Dr. Brian Garibaldi menyatakan bahwa presiden mulai diberi obat steroid, Deksametason.
Melansir dari CNN, pembarian deksametason menjadi tanda keparahan gejala Covid-19. Hal ini disebabkan karena obat tersebut tidak boleh diberikan pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
Setidaknya satu penelitian telah menunjukkan bahwa pasien virus corona yang parah mengalami peningkatan kondisi setelah diberi deksametason, obat kortikosteroid yang meredakan peradangan.
National Institutes of Health (NIH) mengatakan bahwa pasien dengan Covid-19 parah dapat mengembangkan respon peradangan sistemik (seluruh tubuh) yang dapat menyebabkan cedera paru-paru dan disfungsi organ multisistem.
Berdasarkan hasil satu uji coba, para ahli NIH merekomendasikan pemberian deksametason hanya kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen atau bergejala parah.
“Panel ahli merekomendasikan agar tidak menggunakan deksametason untuk pengobatan Covid-19 pada pasien yang tidak membutuhkan oksigen tambahan,” catat NIH.
Dalam studi tentang deksametason yang dilakukan di Inggris, sekitar 23 persen pasien yang mendapat deksametason meninggal dibandingkan dengan sekitar 26 persen pasien yang tidak mendapatkan deksametason. Namun deksametason terbukti tidak memiliki manfaat signifikan bagi mereka yang tak memiliki penyakit parah.
"Tidak ada manfaat untuk kelangsungan hidup yang terlihat di antara peserta yang tidak membutuhkan terapi oksigen saat pendaftaran," kata NIH.
Baca Juga: Dokter Ungkap Deretan Obat yang Dikonsumsi Trump Selama Perawatan Covid-19
Dokter yang merawat Trump mengatakan mereka memutuskan untuk memberinya deksametason setelah kadar oksigen Trump turun dua kali.
Pada Kamis (1/10/2020) malam dan Jumat dini hari, Dokter Gedung Putih Dr. Sean Conley berkata bahwa Presiden baik-baik saja dengan gejala ringan dan tingkat oksigennya berada di angka 90-an yang tinggi. Tetapi kemudian pada Jumat pagi Trump mengalami demam tinggi.
"Saturasi okesigennya untuk sementara turun di bawah 94 persen, "kata Conley.
Pada hari Sabtu, tingkat oksigen Trump kembali turun di bawah 93 persen. Akhirnya tim medis memutuskan untuk memberi deksametason kepada Trump.
"Menanggapi tingkat oksigen rendah sementara, seperti yang telah didiskusikan dengan Dr. Conley, kami memulai terapi deksametason dan dia menerima dosis pertamanya kemarin," kata Garibaldi pada Minggu (4/10/2020).
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online