Suara.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa 8 dari 10 pasien virus corona Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami gejala neurologis. Berbagai gejala tersebut bisa muncul dalam bentuk nyeri otot, sakit kepala, pusing, ensefalopati, hingga linglung.
"Ensefalopati ditandai dengan fungsi mental yang berubah mulai dari kebingungan ringan hingga koma yang jadi efek terparah untuk Covid-19," kata rekan penulis studi Dr. Igor Koralnik seperti yang dikutip dari Medicalxpress.
Pada studi ini, para peneliti menganalisis grafik lebih dari 500 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada sistem kesehatan Northwestern Medicine di Chicago.
Studi ini menunjukkan bahwa setidaknya 45 persen pasien melaporkan nyeri otot dan 38 persen pasien mengalami sakit kepala. Ensefalopati dan pusing juga terlihat pada hampir sepertiga pasien. Sementara itu 16 persen pasien mengalami kehilangan indra perasa dan 11 persen mengalami gangguan penciuman.
Setelah keluar dari rumah sakit, hanya 32 persen pasien dengan ensefalopati yang mampu melakukan perawatan mandiri.
Tingkat kematian pada pasien dengan ensefalopati jauh lebih tinggi yakni mencapai sekitar 22 persen dibandingkan mereka yang tidak mengalami ensefalopati di mana kematian yang terjadi hanya mencapai 3 persen.
"Kami sekarang mencoba mengkarakterisasi efek neurologis jangka panjang dari Covid-19 dan hasil kognitif pada pasien dengan ensefalopati terkait Covid-19," kata Koralnik dalam siaran pers rumah sakit. Dia adalah kepala penyakit infeksi saraf dan neurologi global di Northwestern Medicine.
Laporan tersebut diterbitkan pada 5 Oktober di Annals of Clinical and Translational Neurology.
"Penemuan ini akan membantu membentuk perawatan jangka panjang bagi orang-orang yang menderita komplikasi neurologis akibat Covid-19," kata Koralnik.
Baca Juga: Update Covid-19 Dunia: WHO Sebut 1 dari 10 Orang di Dunia Telah Terinfeksi
"Pasien dan dokter perlu mewaspadai manifestasi neurologis Covid-19 dan parahnya perubahan fungsi mental terkait penyakit ini," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis