Suara.com - Bagi perempuan, menemukan benjolan pada payudara bisa terasa menakutkan. Padahal, dokter onkologi mengatakan tidak semua benjolan pada payudara itu adalah tumor ganas atau kanker. Benjolan pada payudara bisa juga muncul karena sebab lain. Lalu, apa saja penyebab benjolan pada payudara?
Berbeda dengan kanker yang lebih sering disebabkan oleh gaya hidup, kasus penyakit langka di dunia disebabkan karena kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua. Karena itu juga, beberapa penyakit langka sebenarnya bisa dicegah. Bagaimana caranya?
Simak berita selengkapnya di bawah ini!
1. Dokter Onkologi: Benjolan pada Payudara Belum Tentu Kanker
Bagi perempuan, menemukan benjolan pada payudara bisa terasa menakutkan. Padahal, dokter onkologi mengatakan tidak semua benjolan pada payudara itu adalah tumor ganas atau kanker. Benjolan pada payudara bisa juga muncul karena sebab lain. Oleh sebab itu, tak perlu takut dan cemas saat menemukan benjolan ketika melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
"85 persen benjolan di payudara itu jinak, jadi jangan takut dulu. Jadi diperiksa saja dulu. Hanya 15 persen yang ternyata tumor ganas atau kanker," kata dokter spesialis bedah onkologi RSPUN dr. Cipto Mangunkusumo, Sonar Soni Panigoro, dalam webinar Bulan Kesadaran Kanker Payudara 2020, seperti dikutip dari Antara.
2. Penyakit Genetik Langka Sebenernya Bisa Dicegah, Lalu Apa Masalahnya?
Kebanyakan penyakit langka di dunia disebabkan karena kelainan genetik yang diturunkan dari orangtua. Karena itu juga, beberapa penyakit langka sebenarnya bisa dicegah.
Baca Juga: Penyakit Genetik Langka Sebenernya Bisa Dicegah, Lalu Apa Masalahnya?
Ketua Pusat Layanan Penyakit Langka di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif menjelaskan pencegahan bisa dilakukan melalui tes embrio.
3. WHO Tak Sarankan Lockdown untuk Kendalikan Pandemi Covid-19, Kenapa?
Selama ini, lockdown atau karantina wilayah telah dilakukan banyak negara untuk membatasi penyebaran virus corona. Namun Badan Kesehatan Dunia atau WHO, melalui Utusan Khusus Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Urusan Pandemi COVID-19, dr. David Nabarro, mengatakan bahwa lembaga itu tidak menganjurkan lockdown sebagai jalan utama untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
"Kami meminta kepada semua pemimpin dunia untuk berhenti menggunakan lockdown sebagai metode utama pengendalian (wabah). Kembangkan sistem yang lebih baik untuk hal ini," kata Nabarro dalam sebuah wawancara dengan The Spectator, media yang berbasis di Inggris.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit