Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan pandemi Covid-19 membuat orang yang kekurangan gizi bertambah sebanyak 132 juta jiwa, ditambah 3,3 miliar tenaga kerja dunia berisiko kehilangan mata pencaharian.
Mirisnya, WHO juga memprediksi pekerja sektor informal sangat rentan terdampak, termasuk di antaranya para pertani yang aksesnya tertutup untuk menjual hasil perkebunan mereka.
"Penutupan perbatasan, pembatasan perdagangan, dan tindakan lockdown telah mencegah petani mengakses pasar, termasuk untuk memasukkan dan menjual produk mereka," tulis WHO di situsnya, dikutip Suara.com, Rabu (14/10/2020).
WHO lantas mengartikan sulitnya petani mengakses pasar untuk hasil pertanian, akan menganggu rantai pasokan makanan baik secara domestik hingga internasional. Alhasil, masyarakat tidak bisa mengakses makanan sehat, aman, dan beragam yang mereka butuhkan.
"Ketika pencari nafkah kehilangan pekerjaan, jatuh sakit dan mati, ketahanan pangan dan gizi jutaan perempuan dan laki-laki ikut terancam. Apalagi mereka yang tinggal di negara berpenghasilan rendah, termasuk petani berskala kecil dan masyarakat adat mendapat pukulan paling keras," jelas WHO.
Terdampaknya petani, sangat mempengaruhi segala aspek kehidupan di pedalaman, selain kurang gizi, kesehatan memburuk, termasuk juga tingginya pelecehan seksual.
"Pendapatan semakin berkurang dan kurangnya dukungan sosial, banyak dari mereka yang terdesak bekerja dalam kondisi yang tidak aman, sehingga pekerja dan keluarga akan menghadapi risiko tambahan," tambah WHO.
Sederet masalah di atas, salah satu solusinya dengan adanya jaminan dan kesehatan semua pekerja di sektor pertanian atau agriculture, dari mulai produsen hingga semua yang terlibat dalam pemrosesan makanan, baik di transportasi, toko ritel, hingga penjaja makanan
"Pendapatan dan perlindungan yang lebih baik, akan sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan melindungi kesehatan masyarakat, mata pencaharian masyarakat, dan ketahanan pangan," tutup WHO.
Baca Juga: Sandy Canester Ungkap Rahasia Tetap Berkarya di Tengah Pandemi Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang