Suara.com - Pipik Dian Irawati alias Umi Pipik, Istri mendiang ustaz Jefri Al Buchori hampir sembuh dari tumor kelenjar getah bening yang diidapnya sejak 2017.
Umi Pipik yang menolak operasi untuk mengatasi tumornya, memilih menjalani pengobatan alternatif dengan terapi lintah hingga akupuntur.
"Alternatif aja sih.. terapi sedot lintah, akupuntur, minum herbal," ungkap Umi Pipik ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (14/10/2020).
Beberapa orang awam mungkin terheran ketika mengetahui Umi Pipik menjalani terapi lintah untuk mengatasi tumor kelenjar getah beningnya.
Sejak zaman Mesir kuno, sebenarnya lintah telah digunakan dalam pengobatan untuk mengatasi kelainan sistem saraf, masalah gigi, penyakit kulit dan infeksi. Saat ini, lintah banyak digunakan dalam operasi plastik dan bedah mikro lainnya.
Karena dilansir dari Healthline, lintah mengeluarkan peptida dan protein yang berfungsi mencegah penggumpalan darah. Sekresi ini juga dikenal sebagai antikoagulan yang membuat darah mengalis ke luka untuk membantu menyembuhkannya.
Lintah obat memiliki tiga rahang dengan deretan gigi kecil. Lintah bisa menembus kulit seseorang dengan giginya dan memasukkan antikoagulan melalui air liurnya.
Kemudian, lintah dibiarkan mengeluarkan darah selama 20 hingga 45 menit setiap kali orang menjalani perawatan. Hal itu setara dengan jumlah darah yang relatif kecil, hingga 15 milimeter per lintah.
Ada beberapa situasi terapi lintah bisa dilakukan bagi orang-orang yang terancam diamputasi karena diabetes, penyakit jantung, operasi kecantikan dan kehilangan beberapa jaringan lunak.
Baca Juga: Bukan Air Dingin, Masker Kain Lebih Efektif Dicuci dalam Suhu Tinggi
Terapi lintah ini juga telah direkomendasikan untuk mengatasi pembekuan darah dan varises. Tapi, orang dengan anemia, kondisi pembekuan darah atau arteri yang terganggu tidak disarankan menjalani terapi lintah.
Selain itu, anak-anak di bawah usia 18 tahun dan wanita hamil biasanya juga disarankan untuk menghindari terapi lintah.
Cara kerja terapi lintah
Selama sesi terapi, lintah hidup akan menempel di area target dan mengambil darah. Lalu, lintah melepaskan protein dan peptida yang mengencerkan darah dan mencegah pembekuan darah.
Terapi lintah ini meningkatkan sirkulasi dan mencegah kematian jaringan. Kemudian, lintah akan meninggalkan luka kecil berbentuk Y yang biasanya sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.
Lintah dianggap efektif meningkatkan sirkulasi darah dan memecah pembekuan darah. Karena itu, tak mengherankan bila terapi lintah berfungsi mengobati gangguan peredarah darah dan penyakit kardiovaskular.
Berita Terkait
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
Sosok Ustaz Jefri Al Buchori "Hadir" di Momen Kelahiran Anak Pertama Adiba Khanza
-
Egy Maulana Vikri dan Adiba Khanza Umumkan Kelahiran Anak Pertama
-
Ada Tujuan Tersembunyi di Balik Penunjukan Dinar Candy Sebagai Ketua Pengajian Umi Pipik
-
Nonton Langsung Timnas di Jeddah, Umi Pipik Adu Mulut dengan Warga Arab Saudi
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci