Suara.com - Masalah kesehatan jiwa mengancam masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Menurut pakar kesehatan jiwa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr. dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ, pandemi COVID-19 memunculkan sejumlah persoalan kesehatan mental masyarakat.
"Pertama, pembatasan sosial atau 'social distancing' dan kecenderungan mental yang rentan hingga rentan terjadi kekerasan dalam keluarga," kata Ronny melalui keterangan tertulis dari humas UGM di Yogyakarta, Rabu (14/10/2020).
Ronny menjelaskan pembatasan sosial berpengaruh pada kesehatan mental sebab manusia harus beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Menurut dia, jika sebelum pandemi terbiasa berinteraksi langsung dengan orang lain, tetapi situasi saat ini menyebabkan seseorang tiba-tiba harus membatasi melakukan interaksi secara langsung.
Situasi tersebut, menurut dia, bukan hal yang mudah, terlebih di tengah suasana yang penuh dengan ketidakpastian sehingga dapat memunculkan rasa cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga depresi.
"Dengan kata lain kondisi mental menjadi lebih rentan atau labil. Keadaan itu tak jarang memicu perilaku kekerasan di dalam keluarga," kata dia.
Persoalan kedua, lanjut Ronny, pandemi COVID-19 menjadikan penggunaan internet meningkat sehingga menimbulkan adiksi atau kecanduan di kalangan masyarakat.
Perilaku adiksi internet ini salah satunya karena seseorang mencari informasi terkait COVID-19.
Baca Juga: 32 Persen Masyarakat Indonesia Alami Masalah Gangguan Jiwa Selama Pandemi
Selain kecanduan terhadap internet, menurut dia, masalah ketiga di masa pandemi ini juga memunculkan fenomena kecanduan pada game online.
Sebab kondisi yang memaksa harus banyak beraktivitas di rumah menjadikan waktu untuk menyalurkan hobi bermain game online menjadi lebih banyak.
"Kalau ini berlangsung terus-menerus bisa mengakibatkan kelelahan, over atensi atau perhatian berlebihan terhadap sesuatu, dan menurunnya kesadaran terhadap stimulasi sekitar," kata Ketua Prodi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM ini.
Ronny melanjutkan, selain ketiga masalah yang muncul tersebut, kerentanan mental pada pasien yang telah sembuh dari COVID-19 juga menjadi persoalan besar dalam kesehatan mental di tengah pendemi ini.
Menurut dia, hal tersebut terjadi karena masih adanya stigma atau pelabelan pada pasien di masyarakat.
Stigma di masyarakat ini menjadikan pasien yang sembuh dari COVID-19 memiliki kekhawatiran yang lebih tinggi dibanding saat belum terpapar COVID-19.
Melihat masih banyaknya persoalan kesehatan mental di masyarakat, Ronny mengimbau setiap individu atau masyarakat untuk menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih bagi sekitar.
Berita Terkait
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Wasir Kambuh Lagi Setelah Operasi? Dokter Ungkap Fakta Penting yang Sering Diabaikan
-
'Gangguan Jiwa' COVID-19: Riset Ungkap Tekanan Mental Akibat Kesepian saat Pandemi
-
BoA Batalkan Konser Perayaan 25 Tahun Debut, Rupanya Harus Operasi Lutut
-
Ketika Terapi Prostat Tak Lagi Menakutkan, Rezum Hadir Jadi Solusi Modern Minim Risiko
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?