Suara.com - Saat ini banyak orang yang suka makan sambil berdiri. Tapi, Anda mungkin pernah mendengar lebih baik tidak makan sambil berdiri maupun berbaring.
Anda perlu memahami yang bisa terjadi pada tubuh ketika makan dalam posisi berbaring, duduk maupun berdiri.
Beberapa peneliti mengatakan orang yang makan dalam posisi berbaring adalah metode zaman dulu yang mungkin semata-mata menunjukkan kekuasaan maupun kemalasan.
Tapi dilansir dari The Conversation, makan sambil berbaring miring ke kiri bisa mengurangi tekanan pada antrum atau bagian bawah perut.
Ada beberapa bukti bahwa seseorang akan menyerap karbohidrat pada tingkat yang lebih lambat jika makan dalam posisi berbaring daripada saat duduk.
Selain itu, makan dengan posisi berbaring bisa meningkatkan risiko penyakit gastroesophageal reflux (GORD), suatu kondisi di mana isi perut kembali naik ke kerongkongan melalui sfingter jantung atau esofagus, cincin otot yang mengontrol jalannya makanan dari tenggorokan ke perut.
Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan sering kali disalahartikan sebagai serangan jantung. Meski hampir tidak ada penelitian mengenai efek makan sambil berbaring pada gejala GORD.
American College of Gastroenterology menyarankan untuk menghindari berbaring selama dua jam setelah makan. Bahkan makan sambil berbaring juga menunjukkan sikap yang tidak baik atau tidak bijaksana.
Karena, GORD bisa meningkatkan risiko kondisi yang lebih serius, termasuk kerongkongan Barrett dan kanker esofagus.
Baca Juga: Ampuh Atasi Kerontokan, Apakah Terapi PRP Bisa Dilakukan ke Pasien Kanker?
Sementara itu, belum ada bukti nyata bahwa makan sambil berdiri memiliki efek negatif pada pencernaan dan tidak termasuk dalam daftar aktivitas yang dilarang profesional perawatan kesehatan.
Meskipun gravitasi tidak diperlukan untuk sebagian besar fungsi usus, tapi gravitasi bisa membantu mencegah GORD. Karena itu, banyak penderita perlu mengangkat sedikit kepalanya ketika tidur di malam hari.
Sebaliknya, makan sambil berdiri justru bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan pengeluaran energi, dengan perkiraan sekitar 50 kalori ekstra yang dibakar dalam 1 jam dengan berdiri dibandingkan sambil duduk.
Jadi, apakah lebih baik makan sambil duduk atau berdiri? Meskipun belum ada cukup penelitian yang membenarkan manfaat dari makan sambil berdiri.
Para ahli menyarankan semua orang untuk makan dengan cara yang baik-baik dan diam agar tercerna sempurna, baik dengan duduk maupun berdiri.
Berita Terkait
-
Rahasia Gelap di Balik Duduk Terlalu Lama: Dari Otot Menyusut Hingga Mood Ambyar
-
Stop Duduk Terlalu Lama! Otak Bisa Melemah Hingga Kesehatan Terancam
-
Ini Kesalahan Fatal Nessie Judge yang Bikin Netizen Jepang Murka, Cek Kronologinya!
-
Badan Kaku Kayak Robot? Ini 8 Cara Ampuh Atasi Pegal Akibat Kelamaan Duduk
-
Menkeu Purbaya Tolak Duduk di Kursi Utama Saat Sidak Rapat Direksi BNI: Bukan Pencitraan Kan Pak?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah