Suara.com - Prancis melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19 secara besar dalam sehari.
Dilansir ANTARA, otoritas kesehatan Prancis pada Kamis (15/10) untuk pertama kalinya sejak pandemi mewabah, mencatat kasus harian Covid-19 di atas 30.000 kasus.
Sebelumnya pada Rabu Presiden Prancis Emmanuel Macron memberlakukan jam malam di Paris dan delapan kota besar lainnya, yang dianggap sebagai zona merah Covid-19.
Tercatat total 30.621 infeksi baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, naik dari 22.591 kasus pada Rabu (14/10).
Sementara, pasien rawat inap dan kematian Covid-19 juga mengalami peningkatan.
Jumlah kematian Covid-19 di Prancis mencapai 33.125, termasuk 88 kematian baru, dibanding 104 pada Rabu. Sedangkan jumlah kasus positif mencapai 809.684 kasus.
Pasien di Unit Perawatan Intensif (ICU) kini berjumlah 1.750, bertambah 77 pasien dalam seharian.
Swedia Tidak Hadapi Gelombang Kedua Virus Corona
Seperti Prancis, Swedia juga mengalami peningkatan kasus Covid-19. Meski begitu, ahli mengatakan apa yang dialami Swedia bukanlah gelombang kedua.
Baca Juga: Keluarga Pasien Laporkan Diskes Pekanbaru, dr Tirta: Sangar Sampean Ndan
Ahli epidemiologi Anders Tegnell mengatakan negara seperti Belanda, Prancis, dan Spanyol mengalami gelombang kedua, namun berbeda halnya dengan Swedia.
"(Gelombang kedua) Itu akan membutuhkan penyebaran yang cukup substansial di sebagian besar masyarakat, yang sama sekali tidak kita lihat di Swedia," katanya kepada awak media.
Namun menurutnya, lonjakan baru-baru ini perlu ditanggapi dengan "sangat serius".
Total kasus baru yang dilaporkan oleh Lembaga Kesehatan pada Kamis mencakup jumlah kasus yang tidak disertai data hitungan hari sebelumnya.
Swedia pada Kamis mengonfirmasi tiga kematian baru Covid-19, sehingga totalnya menjadi 5.910 kematian.
Secara populasi keseluruhan, angka tersebut berkali lipat lebih tinggi dari negara-negara tetangga Nordik, namun lebih rendah dibanding negara seperti Spanyol, Italia, dan Inggris, yang memberlakukan penguncian Covid-19.
Tag
Berita Terkait
-
Debut Calvin Verdonk Disindir Media Prancis, Kok Bisa Dapat Rating Rendah?
-
Calvin Verdonk, LOSC Lille dan Pahit-Manis yang Warnai Debutnya di Liga Prancis
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
PSG Kokoh di Puncak Klasemen Liga Prancis, Klub Calvin Verdonk Tempel Ketat di Posisi 2
-
Siapa Romain Perraud? Bek Prancis yang Paksa Calvin Verdonk Tunda Debut di Lille
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia