Suara.com - Diabetes tipe 2 termasuk kondisi yang membutuhkan perhatian khusus agar tidak menyebabkan komplikasi serius. Karena itu, penderita perlu menghindari makanan dan minuman yang tidak disarankan. Meski demikian, teh menjadi salah satu minuman yang disarankan untuk rutin dikonsumsi.
Teh memang menyimpan banyak manfaat kesehatan, salah satunya meningkatkan sensifitas insulin sebagai faktor kunci dalam mencegah diabetes.
Karena, insulin berperan untuk memungkinkan sel-sel tubuh mengambil glukosa atau gula yang digunakan sebagai energi.
Di sisi lain, insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak bisa meresepons hormon insulin. Resistensi insulin inilah faktor pendorong yang menyebabkan diabetes tipe 2 dan pra-diabetes.
Akibatnya, gula menumpuk dalam aliran darah karena tidak bisa diambil oleh sel-sel tubuh. Tapi, penderita atau orang berisiko yang ingin mencegah kondisi ini bisa minum beberapa jenis teh.
Teh hitam, teh hijau dan teh oolong adalah minuman yang mengandung polifenol. Polifenol ini diyakini bisa meningkatkan aktivitas insulin.
Penelitian dari Beltsville Human Nutrition Research Center di Amerika telah menyelidiki cara teh memengaruhi sensitivitas insulin seseorang.
Para peneliti dilansir dari Express, menemukan bahwa teh hijau, hitam dan oolong terbukti meningkatkan sensitivitas insulin lebih dari 15 kali lipat.
Penelitian ini menunjukkan bahwa minum teh hitam, teh hijau atau teh oolong adalah minuman yang paling baik untuk diseduh pagi hari guna mencegah diabetes.
Baca Juga: Ulama: Jaga Jarak dan Pakai Masker Bagian dari Ikhtiar Cegah Virus Corona
Tim peneliti dari University Medical Center Utrecht, Belanda, juga mencari tahu hubungan antara konsumsi teh dan risiko diabetes tipe 2. Mereka menganalisis data kuesioner dari 40.011 orang selama 10 tahun dan mengidentifikasi 918 kasus diabetes tipe 2.
Para peneliti pun mencatat minum 3 cangkir teh setiap hari bisa mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 40 persen.
Jadi, jenis secangkir teh terbaik untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2 adalah teh hitam, teh hijau dan teh oolong tanpa tambahan susu dan gula.
Tapi, jangan menambahkan susu ke dalamnya. Karena teh yang dicampur susu justru akan menurunkan kekuatan aktivitas insulinnya. Semakin banyak susu yang ditambahkan, maka semakin kurang efektif tehnya.
Di samping itu, penderita diabetes juga masih perlu memerhatikan gaya hidupnya yang lain. Konsumsi sayuran segar secara teratur dan olahraga bisa membantu menurunkan risikonya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?