Suara.com - Pemerintah Indonesia melalui kerjasama dengan berbagai pihak tengah menyiapkan vaksin Covid-19 untuk kebutuhan dalam negeri.
Selain soal efektivitas, ada kekhawatiran lain yang muncul di masyarakat, yakni soal kehalalan vaksin tersebut. Lantas bagaimana dengan status kehalalannya?
Wakil Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Ir Muti Arintawati, M.Si, mengatakan saat ini vaksin yang sedang diteliti oleh pemerintah belum bisa terjamin kehalalannya.
“Kita masih menunggu hasil dari tim, setelah hasilnya keluar kemudian bisa ditimbang dan dinilai apakah memang semua persyaratan bisa diikuti dengan baik dari industri vaksin,” ujar Muti dalam diskusi secara virtual, Senin (19/10/2020).
Lebih lanjut, dia mengaku pihaknya saat ini bersama Kemenag serta BPOM telah bertemu dengan produsen vaksin yang sudah selesai uji klinis fase 3. Namun, untuk kepastian halalnya masih dalam kajian bersama.
“Jadi kalau ditanya sekarang belum bisa dijawab, apakah memang produknya halal atau tidak. Kita masih menunggu hasil pemeriksaannya seperti apa, dan hasilnya akan dibawa dan dirapatkan kemudian hasilnya akan disampaikan oleh komisi fatwa,” pungkasnya.
Adapun, ketiga vaksin itu diantaranya sinovac. Perusahaan ini sudah selesai uji klinis fase 3 di beberapa tempat, yakni di Brasil, dan China. Dari karakteristik vaksin dilakukan pada 1 orang disuntik 2 kali vaksin dasar dan 14 hari kemudian diberikan booster.
Sinovac ini kabarnya akan dikirim sebanyak 2 kali pengiriman. Rencana awal di November sebanyak 1,5 juta vaksin. Kemudian di Desember 1,5 juta vaksin.
Kedua, Sinopharm, yang juga telah menyelesaikan uji klinis fase 3 di Uni Emirat Arab dan Turki. Vaksin tersebut telah digunakan oleh tenaga kesehatan di China dan sudah keluar izin Emergency Use Authorization (EUA) dari otoritas kesehatan China.
Baca Juga: Bio Farma Soal Harga Vaksin Covid-19: Sekitar Rp 200 Ribu
Sinopharm harus disuntikkan dua kali kepada satu orang. Vaksin ini akan dikirim pada Desember dalam jumlah 15 juta dosis, sehingga jika disuntikkan dua kali bisa digunakan oleh 7,5 juta orang.
Kemudian, cansino juga sudah selesai uji klinis fase 3 di China, kemudian di Kanada, Arab Saudi, dan beberapa negara lain.Vaksin tersebut juga sudah mendapatkan EUA dan sudah digunakan untuk tentara China. Penggunaannya berbeda dari kedua vaksin sebelumnya, cansino hanya sekali suntik terhadap satu orang.
Kesepakatannya cansino menyanggupi 100.000 dosis. Sehingga total November dan Desember pemerintah sudah mendapatkan kepastian akan memberikan vaksinasi tersebut kepada 9,1 juta orang secara gratis yang menggunakan dana APBN
Terkhusus untuk tenaga medis akan lebih dulu diprioritaskan. Kemudian dilanjutkan kelompok pegawai pelayanan publik seperti Satpol PP, Polri, TNI. Serta, pelayanan publik lain misalnya pegawai yang memberikan layanan terhadap pengguna jasa bandara, stasiun, dan pelabuhan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya