Suara.com - Indonesia masih bertengger di urutan pertama sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Catatan Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (20/10/2020) pukul 15.00 WIB total kasus Covid-19 Indonesia mencapai 368.842 orang.
Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia lebih banyak 8.067 dari Filipina yang berada di urutan kedua Asia Tenggara dengan total 360.775 kasus berdasarkan data situs worldometers, di waktu yang sama.
Mirisnya, angka kematian Indonesia dua kali lipat dari Filipina, di mana 6.690 orang di Filipina meninggal dunia akibat Covid-19, sedangkan sudah 12.617 orang meregang nyawa di Indonesia karena Covid-19.
Melihat fenomena ini, Juru Bicara Satgas Penangan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito membenarkan jika masifnya tes Covid-19 dan kasus yang tidak terkendali di masyarakat bisa jadi sebab peningkatan kasus Covid-19.
"Dua aspek tersebut (tes Covid-19 masif dan laju penularan) dapat memengaruhi peningkatan kasus. Jika testing ditingkatkan maka otomatis akan meningkatkan positivity rate (kasus positif), apakah signifikan atau tidak tergantung dari laju penularan di area tersebut," terang Wiku kepada Suara.com, Selasa (20/10/2020).
Di sisi lain, Wiku juga mengapresiasi masyarakat Indonesia yang telah mematuhi protokol kesehatan.
"Sejauh ini Satgas sangat mengapreasiasi upaya sungguh-sungguh dari masyarakat baik untuk mematuhi protokol kesehatan dimanapun dan kapanpun," ungkap Wiku.
Sementara itu, pemerintah berjanji akan terus melakukan aksi 3T untuk memutus rantai penularan, yakni testing, tracing dan treatment.
Baca Juga: Videografis: Cara Efektif Mengatur Keuangan saat Pandemi
Testing meliputi memperbanyak tes Covid-19, tracing penelusuran tertular klaster penularan, dan treatment yakni karantina atau isolasi mereka yang terinfeksi. 3T ini harus jadi garda terdepan pemerintah dalam memutus rantai penularan Covid-19, di samping protokol kesehatan tetap dijalankan untuk mencegah penularan.
"Kami juga apresiasi upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas perawatan untuk mencegah kematian," ujar Wiku.
Penambahan kasus dengan testing masif, kata Wiku, tidak membuat semua pihak berpuas diri. "Penambahan kasus yang ada saat ini dapat terus ditekan, jika kita tidak berpuas diri dan selalu mengoptimalkan upaya pengendalian Covid-19 dengan semangat gotong royong," tutupnya.
Sedangkan untuk jumlah testing, sebelumnya dalam wawancara terpisah Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM menyarankan pemerintah melakukan tes Covid-19 dengan target 50.000 hingga 100.000 spesimen per hari.
Menurut Prof. Zubairi, Indonesia baru bisa melakukan tes sebanyak 30.000 hingga 40.000 sehari, dan rata-rata temuan kasus berkisar 10 persen atau 3.000 hingga 4.000 kasus sehari.
Itulah mengapa jika tes spesimen diperbanyak, akan bisa menurunkan laju penularan dan kasus jadi terkendali.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis