Suara.com - Angka kasus stunting pada anak di Indonesia masih cukup tinggi. Para calon orangtua pun disarankan waspada pada risiko stunting ini, mengingat dampaknya selain mengganggu kondisi pertumbuhan fisik anak, juga membuat kecerdasan intelektual atau IQ anak menurun.
Hal itu yang dikatakan oleh staf pengajar dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, saat melakukan live youtube di akun Ayah ASI Indonesia, Sabtu (24/10/2020).
“Akibat dari stunting ini juga membuat si anak mengalami penurunan IQ sebanyak 3 sampai 4 poin. Bila ini terus berlanjut tanpa ditangani dengan baik oleh orangtua, maka akan terus menyusut dengan defisit berkurang 15 poin,” tegas dia.
Tak hanya itu, selain IQ yang menurun, juga akan mengganggu dan berdampak pada kondisi tumbuh kembang anak, yang menjadikan anak lebih pendek postur tubuhnya. Hal ini dialami oleh anak di bawah 5 tahun. Sehingga, upaya penanganan dan pencegahan stunting harus dilakukan sedini mungkin.
“Artinya, dalam 1000 hari anak sesudah lahir jangan sampai kekurangan nutrisi. Jika usia anak lebih dari itu, maka proses pemulihannya lebih sulit. IQ dan postur tubuhnya akan selalu di bawah rata-rata anak normal,” katanya.
Lebih lanjut, dr. Wiyarni juga mengatakan bahwa stunting ini terjadi karena gizi seorang ibu yang kurang terjamin, lalu jarak persalinan kehamilan sangat dekat, hingga kehamilan di usia remaja. Faktor-faktor itulah yang perlu dihindari.
Tak hanya itu, seorang ibu juga perlu memberikan asupan nutrisi yang banyak saat sebelum atau sedang hamil, lalu perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan mereka tidak mengalami anemia selama hamil. Pasalnya, anemia meningkatkan risiko bayi mengalami stunting.
Dia menambahkan, bayi perlu mendapat ASI eksklusif selama enam bulan bersamaan dengan imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal, lalu asupan MPASI atau makanan pendamping ASI yang bergizi.
“Ini untuk memenuhi kuantitas dan kualitas pada anak di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) mereka, untuk mencegah terjadinya anak mengalami stunting,” tuturnya.
Baca Juga: Benarkah Kecerdasan Anak Bisa Dilihat dari Seberapa Aktif Seorang Anak?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan