Suara.com - Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah alasan dokter pakai baju hijau saat operasi?
Profesi dokter identik dengan jas putih yang dianggap sebagai lambang kebersihan. Pertanyaan kemudian muncul ketika saat melakukan operasi, para dokter bedah dan petugas medis yang membantu justru mengenakan pakaian berwarna hijau.
Ternyata, pemilihan warna seragam dokter bedah dan petugas medis ini sangat penting demi kelancaran sebuah operasi. Jika demikian, mengapa warna hijau yang digunakan? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Mengapa tidak warna putih?
Awalnya, semua petugas medis termasuk para dokter mengenakan pakaian putih saat melakukan operasi. Barulah pada 1914, seorang dokter yang berpengaruh melepas seragam putih tersebut dan menggantinya dengan seragam hijau dan biru.
Alasan dokter tersebut tidak menggunakan warna putih bersih adalah karena dapat mengganggu penglihatan saat mengalihkan pandangan dari warna merah darah di tubuh pasien ke warna pakaian rekan mereka. Hal ini dapat terjadi karena ilusi optik berwarna hijau yang muncul dari organ bagian dalam pasien yang didominasi warna merah.
Saat dokter bedah mengalihkan pandangan ke suatu hal yang berwarna putih, penglihatan mereka dapat terganggu. Hal tersebut tidak akan menjadi gangguan apabila warna ilusi dengan warna benda yang dilihat sama.
Dengan kata lain, ilusi warna hijau yang dihasilkan saat terus menerus melihat warna merah tidak akan mengganggu jalannya operasi saat dokter mengalihkan pandangan ke baju rekan mereka yang juga berwarna hijau.
Meningkatkan ketajaman visual
Baca Juga: 253 Dokter Meninggal Akibat Covid-19, IDI: Perlindungan Nakes Ialah Mutlak
Saat dokter bedah berfokus pada warna merah dalam waktu yang lama, ia akan terbiasa dengan warna tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan sinyal merah di otak memudar. Dampaknya, dokter akan kesulitan untuk melihat anatomi tubuh pasiennya.
Solusinya, dokter perlu melihat warna lain untuk meningkatkan ketajaman visual mereka yang mulai memudar. Adapun warna yang dapat meningkatkan ketajaman visual tersebut adalah hijau dan biru. Hal ini karena dalam spektrum warna, hijau dan biru adalah kebalikan dari warna merah.
Mengurangi kesalahan selama operasi
Meningkatnya ketajaman visual setelah melihat warna hijau atau biru juga berkaitan dengan penglihatan dokter bedah yang menjadi lebih sensitif terhadap berbagai corak merah.
Dengan kata lain, mata dokter bedah yang melihat warna hijau akan lebih sensitif terhadap variasi warna merah. Hal ini dapat mempermudah dokter bedah untuk melihat anatomi tubuh pasien yang secara signifikan dapat mengurangi terjadinya kesalahan selama operasi.
Demikian alasan dokter pakai baju hijau saat operasi.
Berita Terkait
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kenapa Kaki Kram Saat Lari dan Bagaimana Mengatasinya? Ini Kata Dokter Tirta
-
Ada Korban Bencana Sumatera Masih Hilang, Pakar UGM Desak Integrasi Drone dan AI dalam Operasi SAR
-
KPK Bongkar Aliran Dana Suap Bupati Lampung Tengah: Rp5,25 Miliar untuk Lunasi Utang Kampanye
-
KPK Tetapkan Tersangka Usai OTT Bupati Lampung Tengah, Amankan Uang dan Emas
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial