Suara.com - Mengontrol kadar gula darah, menjaga berat badan sehat, hingga tidur yang nyenyak adalah beberapa aspek penting untuk kesehatan. Berbagai aspek tersebut nyatanya bisa dicapai dengan rutin mengonsumsi susu hangat, utamanya yang disajikan tanpa gula.
Susu sendiri mengandung kalsium tinggi dan kaya akan nutrisi. Melansir dari Healthshoots, berikut beberapa manfaat konsumsi susu hangat menurut ahli gizi dari Apollo Telehealth, Dokter Deepika Rani:
1. Membantu Kontrol Gula Darah
Menurut Dr. Rani minum satu cangkir susu tanpa pemanis sebelum tidur merupakan cara yang tepat untuk mengatur kadar gula darah. Rutinitas tersebut cukup berpengaruh terutama bagi penderita diabetes tipe 1 dan orang yang rentan terhadap fluktuasi gula darah.
2. Membantu Tidur Nyenyak
Susu hangat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. "Segelas susu hangat yang dikonsumsi sebelum tidur membantu mendorong dan meningkatkan kualitas tidur. Itu karena adanya zat yang disebut triptofan," kaya Dr. Rani.
"Susu hangat juga meningkatkan pencernaan dan kekebalan”, imbuhnya.
3. Menurunkan Berat Badan
Konsumsi susu hangat sebelum tidur bisa meningkatkan rasa kenyang. "Ini jelas menghentikan keinginan ngemil sehingga cenderung menurunkan berat badan," ujar Dr. Rani.
Baca Juga: Studi: Menghindari Pemberian Susu Formula Turunkan Risiko Asma pada Bayi
4. Menyehatkan Tulang
Minum susu hangat meningkatkan nutrisi dalam susu. Sebab, proses pemanasan pada susu mengaktifkan enzim sehingga lebih baik diserap oleh tubuh dan meningkatkan kepadatan tulang.
"Minum susu hangat mengurangi risiko penyakit terkait tulang seperti osteopenia, osteoporosis, dan patah tulang," kata Dr. Rani.
5. Menjaga Kesehatan Mulut
Jika Anda bermasalah dengan kerusakan gigi dan bau mulut, minum susu hangat setiap hari bisa sangat membantu.
Susu memiliki efek perlindungan pada enamel gigi dan mengurangi risiko kerusakan gigi. Susu memiliki komponen bioaktif yang mengubah populasi mikroba di plak gigi sehingga memberikan efek perlindungan.
Sementara kasein-fosfopeptida dari susu bereaksi dengan kalsium dan fosfat pada permukaan gigi di mana menghasilkan kompleks kalsium fosfat amorf koloid yang mendorong mineralisasi ulang email gigi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis