Suara.com - Stres memang pada dasarnya adalah masalah mental. Namun, stres nyatanya juga memiliki konsekuensi untuk kesehatan fisik.
"Diketahui bahwa stres dan penyebab stres secara langsung memengaruhi kesehatan kita," kata Dr. Sherry Ross MD, pakar kesehatan wanita di Pusat Kesehatan Providence Saint John, kepada Bustle.
Melansir dari Bustle, berikut adalah beberapa konsekuensi kesehatan yang diakibatkan oleh stres. Apa saja?
1. Memengaruhi Kekebalan
Stres kronis dapat merusak kekebalan tubuh yang melawan virus dan infeksi. Sebuah tinjauan tentang efek ketegangan pada tubuh yang diterbitkan dalam jurnal EXCLI pada tahun 2017 menemukan bahwa penelitian telah mengaitkan stres dengan fungsi sistem kekebalan.
Masalah stres dan kekebalan bisa disebabkan karena tubuh mengubah cara mengeluarkan hormon yang membantu sistem kekebalan tubuh saat cemas. Hal ini dapat menyebabkan sesuatu yang disebut aktivasi kekebalan kronis di mana sistem kekebalan Anda bereaksi berlebihan dan malah menyerang sel-sel sehat.
"Stres menyebabkan peradangan sistemik yang dapat meningkatkan rasa sakit kronis dan merusak sistem kekebalan, membuat orang lebih rentan terhadap infeksi seperti flu," kata Dr. Julia Blank MD, seorang dokter pengobatan keluarga juga di Providence St. John's Health Center.
2. Mengganggu Tidur
Hidup di bawah tekanan stres dapat merusak pola tidur. Hal ini disebabkan karena stres membuat kita waspada dan panik, sehingga merusak kemampuan kita untuk rileks dan mendapatkan istirahat yang berkualitas.
Baca Juga: Instagram Ajak Orangtua 'Melek' Isu Kesehatan Mental pada Anak Remaja
"Kecemasan kronis dapat menyebabkan orang mengalami insomnia," kata Dr. Blank.
Kadar adrenalin dan kortisol yang meningkat saat stres membuat Anda lebih sulit untuk tenang dan tertidur.
3. Pengaruhi Otak
Setres bisa memengaruhi otak yang membuat Anda pusing saat merasa khawatir. "Bagi mereka yang menderita stres terus-menerus, mereka bisa mengalami komplikasi medis fisik dan mental dalam jangka panjang," kata Dr. Ross kepada Bustle.
Penelitian pada tahun 2018 menemukan bahwa orang yang cemas menunjukkan sedikit penyusutan otak dibandingkan dengan orang yang rileks.
4. Masalah Pencernaan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan