Suara.com - Peneliti menemukan gejala yang tak biasa terkait Covid-19, salah satunya peradangan jari kaki yang membuatnya membengkak dan berubah warna keunguan. Gejala ini disebut dengan jari kaki Covid-19.
Ilmuwan memperkirakan gejala ini masuk dalam Covid-19 kategori ringan, namun mereka khawatir gejala ini seumpama fenomena gunung es, karena gejala bisa berkembang dalam satu hingga empat minggu menjadi berat, usai terinfeksi virus corona penyebab sakit Covid-19.
Penelitian yang dilakukan International League of Dermatological Societies dan American Academy of Dermatology menemukan beberapa pasien Covid-19 yang mengalami peradangan di kaki mereka.
Dalam kasus Covid-19 ringan, pada umumnya gejala kaki Covid-19 ini akan mereda dan kembali normal beberapa minggu kemudian. Tapi ilmuwan juga menemukan kasus di mana peradangan kaki Covid-19 ini masih terus berlanjut setelah 150 hari usai terinfeksi.
Dalam penelitian ini ditemukan satu dari enam orang yang mengalami gejala kaki Covid-19 ini harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Tampaknya ada subkelompok pasien saat mereka terinfeksi Covid-19, berkembang menjadi peradangan di jari kaki mereka, berubah kemerahan dan membengkak, kemudian berubah menjadi keunguan," terang peneliti utama International Covid-19 Dermatology Registry dr. Esther Freeman, mengutip laman Metro.
Menurut dr. Freeman, ditemukannya gejala kaki Covid-19 ini membantu para ilmuwan untuk lebih mengenal Covid-19, penyakit yang merebak pertama kali di Wuhan, China pada Desember 2019 hingga saat ini.
"Kami mulai melihat Covid-19 bisa berada di sistem organ lain selain di paru-paru. Ini pertama kalinya kami menyadari jika Covid-19 bisa juga menyerang kulit," jelas dr. Freeman.
Baca Juga: Studi AS: Covid-19 Sebabkan berbagai Jenis Kerusakan Jantung, Terutama Pria
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter