Suara.com - Pasien dengan virus corona memiliki kemungkinan 47 persen lebih kecil untuk meninggal jika mereka mengonsumsi aspirin dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Para ahli telah mengklaim bahwa obat penghilang rasa sakit juga dapat mengurangi kemungkinan pasien dirawat di perawatan intensif atau ditempatkan pada ventilator sebesar 40 persen.
Dilansir dari New York Post, temuan baru dari Fakultas Kedokteran Universitas Maryland menganalisis catatan medis dari 412 pasien Covid-19. Para peserta telah dirawat karena virus tersebut di Baltimore serta tiga rumah sakit lain di AS.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Anesthesia and Analgesia, menunjukkan bahwa sekitar seperempat pasien telah mengonsumsi aspirin dosis rendah sebelum atau setelah mereka dirawat.
Biasanya mereka meminum pil untuk mengatasi penyakit jantung.
Tim peneliti, yang dipimpin oleh Dr Jonathan Chow, menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi aspirin 47 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal di rumah sakit akibat virus corona dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Selain itu, tim menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi aspirin setiap hari 43 persen lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di perawatan intensif.
Ini juga menurunkan risiko pasien yang memakai ventilator - sebesar 44 persen. Penemuan ini perlu dikonfirmasi melalui uji klinis.
Dr Chow berkata: "Jika temuan kami dikonfirmasi, itu akan membuat aspirin menjadi obat bebas resep pertama yang tersedia secara luas untuk mengurangi kematian pada pasien Covid-19."
Baca Juga: Jangan Keseringan Konsumsi Aspirin, Ini Risikonya
Tim tersebut mengatakan bahwa tidak ada perbedaan antara pasien yang memakai aspirin dan mereka yang tidak dalam hal efek samping obat seperti pendarahan.
Coronavirus menyerang sistem pernapasan dan meningkatkan risiko pembekuan darah di paru-paru dan jantung.
Aspirin membantu menghentikan pembentukan gumpalan dengan mengencerkan darah, itulah sebabnya aspirin digunakan untuk penderita penyakit kardiovaskular.
Dalam studi tersebut, Dr Michael Mazzeffi mengatakan: "Pasien yang didiagnosis dengan Covid-19 mungkin ingin mempertimbangkan untuk minum aspirin setiap hari selama mereka memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu."
Para peneliti mengatakan bahwa tablet tersebut tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai tindakan pencegahan terhadap virus, tetapi dapat membantu mereka dengan kondisi jantung yang mendasari yang menderita komplikasi darinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern