Suara.com - Pandemi sering kali dikaitkan dengan kabar buruk. Namun penelitian baru dari Belanda yang terbit di The Lancet menyatakan bahwa selama pandemi, kelahiran prematur justru menurun.
Melansir dari Insider, para peneliti menemukan bahwa tingkat kelahiran prematur turun antara 15 hingga 23 persen. "Kami bisa melihat bahwa dampak ini nyata," kata kata ahli neonatologi dan penulis studi utama Jasper Been.
Studi ini didasarkan pada dua laporan awal dari Denmark dan Irlandia yang dirilis selama musim panas. Dalam kedua laporan tersebut dokter menemukan bahwa angka kelahiran prematur turun drastis.
Diana Garretto, MD, seorang OB-GYN dan spesialis kedokteran janin ibu di Stony Brook Medicine di New York, mengatakan kepada Insider bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi kelahiran prematur. "Ini rumit," kata Diana Garretto, MD.
Turunnya angka kelahiran prematur selama pandemi membuat para peneliti menerka-nerka lebih spesifik mengenai faktor yang mungkin bisa memprediksi penyebab menurunnya angka prematur. Garretto mengatakan ada kemungkinan bahwa berada di rumah selama pandemi membantu melindungi wanita hamil dari stres terkait pekerjaan.
"Virus tertentu juga telah dikaitkan dengan kelahiran prematur, jadi mungkin lebih sedikit perempuan yang terpapar saat menjaga jarak," ujar Garretto.
"Namun di sisi lain, banyak orang mengalami lebih banyak stres selama pandemi, jadi sulit untuk mengatakan apakah lockdown akan berdampak positif atau negatif secara keseluruhan bagi perempuan hamil," imbuhnya.
Para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami bagaimana kelahiran prematur dipengaruhi oleh pandemi.
Dalam studi ini, para peneliti menegaskan bahwa bayi yang lahir mati tidak dimasukkan dalam kumpulan data mereka. Oleh karena itu, ada asumsi lain yang menyatakan bahwa penurunan angka kelahiran prematur bisa jadi karena lebih banyak bayi yang meninggal.
Baca Juga: Epidemiolog: Liburan Tak Bahaya, Masyarakat dan Virus Corona Bahagia!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara