Suara.com - Menatap layar komputer telah menjadi kebiasaan para siswa sejak sekolah dari rumah diterapkan akibat pandemi Covid-19. Tetapi setiap anak dalam jenjang usia tertentu memiliki kemampuan berbeda untuk betah berlama-lama melakukan belajar online.
Dokter spesialis kejiwaan dr. Aimee Nugroho menjelaskan bahwa usia anak prasekolah memang tidak akan bisa duduk diam terlalu lama untuk belajar di depan layar.
"Problemnya yang saya lihat sekarang banyak anak ketika zoom, kalau usia prasekolah biasanya gak bisa duduk tenang. Jadi jarak lama bisa mempertahankan atensi gak bisa panjang. Kalau anak prasekolah zoom metting gak bisa lama. Dia akan ingin lari sana-sani," kata Aimee saat siaran langsung Instagram bersama Holistikcare beberapa waktu lalu.
Sementara anak usia sekolah, 7 tahun ke atas, umumnya bisa lebih lama untuk duduk diam mengikuti kelas online. Tetapi masih ada persoalan lain.
Dokter Aimee mengaku, sering terjadi pada beberapa pasiennya bahwa anak-anak usia sekolah bisa lebih tenang mengikuti kelas online tetapi fokusnya justru terpecah dengan melakukan aktivitas lain seperti menonton video atau bermain game.
"Yang sering jadi masalah di pasien saya, anak usia SMP ke atas saat belajar online, mereka nyolong lihat youtube, main game. Jadi memang capek melakukan zoom. Tapi tujuannya kan supaya bisa transfer ilmu," ujar Aimee.
Ia menyarankan, orangtua harus memastikan anak memeroleh transfer ilmu dari belajarnya tersebut. Pastikan anak bisa fokus terhadap pelajarannya tanpa terganggu dengan permainan di ponsel.
Sebab jika transfer ilmu bermasalah, anak tidak mengerti dengan pelajarannya bahkan hingga menyebabkan stres.
"Yang bikin stres kalau anak merasa gak pede karena gak dapat transfer ilmunya, dia jadi cemas," pungkas Aimee.
Baca Juga: Siswa Bunuh Diri karena Belajar Online, Guru Diminta Kurangi Tugas Sekolah
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan