Suara.com - Diabetes tipe 2 salah satu kondisi yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Kondisi ini disebabkan oleh tubuh tidak bisa memproduksi cukup insulin.
Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah, jenis gula utama yang ditemukan dalam darah dan diperoleh dari makanan.
Gula darah ini bertugas memasok energi dan nutrisi ke sel-sel. Tapi, memiliki terlalu banyak dalam tubuh bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.
Kadar gula darah yang tinggi bisa merusak pembuluh darah yang memasok organ vital dan memicu komplikasi kesehatan berbahaya, seperti penyakit jantung.
Tanpa efek moderat insulin, seseorang dengan diabetes tipe 2 harus mencari cara alternatif untuk mengontrol kadar gulanya.
Pada kondisi ini, diet memegang kunci penting untuk mengontrol gula darah. Ada pula sejumlah herbal yang terbukti bisa menurunkan kadar gula darah, yakni lidah buaya.
Studi tahun 2015 dilansir dari Express, menemukan lidah buaya bisa menurunkan kadar glukosa darah pada orang yang berisiko menderita diabetes tipe 2 atau pra-diabetes.
Carolina Goncalves, apoteker pengawas di Pharmica, mengatakan pre-diabetes adalah kondisi ketika kadar gula darah lebih tinggi dari yang seharusnya. Tapi, kondisi ini belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes.
Menurut Carolina, lidah buaya bermanfaat bagi penderita pra-diabetes karena merangsang produksi insulin di pankreas, yang membantu tubuh untuk mengontrol kadar gula darah.
Baca Juga: Kulit Sekujur Tubuh seperti Tersetrum, Awas Gejala Virus Corona Covid-19
"Sebuah penelitian dari tahun 2011 menemukan bahwa dosis 2.000 mg lidah buaya secara substansial bisa mengurangi kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2," jelasnya.
Meski begitu, efeknya masih tidak sekuat metformin 1.000 mg dosis obat yang sering diresepkan untuk penderita diabetes tipe 2.
Carolina menambahkan studi tersebut juga menunjukkan lidah buaya bisa mengurangi kadar kolesterol jahat dan trigliserida. Anda bisa merasakan manfaatnya dengan mengonsumsi lidah buaya selama 4 hingga 8 minggu dibandingkan mereka yang menggunakan plasebo.
Sama halnya dengan kadar gula darah tinggi, kolesterol jahat dan trigliserida adalah zat yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?