Suara.com - Tekanan darah tinggi adalah kondisi yang bisa memicu sejumlah masalah kesehatan serius, seperti penyakit jantung. Kondisi ini pun disebut silent killer karena seringkali tidak menunjukkan tanda-tanda peringatan.
Tapi, tekanan darah tinggi ini bisa menyebabkan sejumlah perubahan akut pada tubuh. Tekanan darah tinggi biasanya disebut krisis hipertensi, jika peningkatan tekanan darah yang parah bisa menyebabkan stroke.
Tekanan darah yang sangat tinggi dengan tekanan sistolik 180 milimeter merkuri (mm Hg) atau lebih tinggi dan tekanan diastolik 120 mm Hg atau lebih tinggi, maka kondisi ini bisa merusak pembuluh darah.
"Pembuluh darah meradang dan mungkin mengeluarkan cairan atau darah. Akibatnya, jantung mungkin tidak bisa memompa darah secara efektif," kata perusahaan perawatan kesehatan Mayo Clinic, dikutip dari Express.
Tekanan darah sistolik dan diastolik adalah dua angka yang digunakan untuk mencatat tekanan darah. Tekanan darah ini diukur dalam milimeter merkuri (mm Hg).
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Hypertension berusaha memetakan gejala yang terkait dengan krisis hipertensi. Studi ini mengamati prevalensi krisis hipertensi (urgensi dan darurat) di unit gawat darurat selama 12 bulan.
Salah satu gejala tekanan darah tinggi yang paling sering ditemukan adalah dispnea, istilah medis untuk sesak napas. Gejala lain yang terkait dengan krisis hipertensi termasuk sakit kepala, mimisan dan pingsan.
Menurut Mayo Clinic, jika Anda mengalami peningkatan tekanan darah yang parah. Maka Anda harus segera mendapatkan bantuan medis.
"Pengobatan krisis hipertensi mungkin termasuk rawat inap untuk pengobatan dengan obat oral atau intravena," jelas badan tersebut.
Baca Juga: Operasi Pembesaran Payudara seperti Nikita Mirzani, Berapa Biayanya?
Dalam jangka panjang, Anda perlu mengubah gaya hidup sehat untuk menurunkan tekanan darah. Karena, ada sejumlah tips diet penting yang bisa membantu menstabilkan tekanan darah.
Menurut NHS, salah satu yang paling mendasar adalah mengurangi jumlah garam dalam makanan Anda. Karena, semakin banyak garam yang dikonsumsi maka semakin tinggi tekanan darahnya.
"Usahakan untuk makan kurang dari 6 gram (0,2 ons) garam sehari, yaitu sekitar 1 sendok teh," kata badan kesehatan tersebut.
Selain itu, tetap aktif dan berolahraga secara teratur juga bisa menurunkan tekanan darah dengan membuat jantung lebih kuat.
"Jantung yang lebih kuat bisa memompa lebih banyak darah dengan sedikit usaha. Jika jantung Anda bekerja lebih sedikit untuk memompa, tekanan pada arteri menurun dan menurunkan tekanan darah," jelasnya.
Badan kesehatan Inggris merekomendasikan orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit (dua jam 30 menit) aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti bersepeda atau berjalan cepat setiap minggu.
Berita Terkait
-
Waspada! Hipertensi Intai Anak Muda, Ini Resep Sehat Kata Dokter
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Wasir Kambuh Lagi Setelah Operasi? Dokter Ungkap Fakta Penting yang Sering Diabaikan
-
Hipertensi Masih Jadi Silent Killer, Deteksi Dini Dan Pola Makan Sehat Jadi Kunci Pencegahan
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar