Suara.com - Vaksin virus corona Pfizer telah diteliti bisa mencegah orang tertular virus corona Covid-19 sebesar 90 persen. Tak hanya itu, ahli terkemuka juga menemukan vakin Pfizer ini bisa melindungi diri dari strain virus corona cerpelai.
Mulanya, kekhawatiran tentang tingkat efektivitas vaksin ini muncul setelah strain baru virus corona dari cerpelai muncul dan telah menginfeksi 12 orang.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock memeringatkan strain baru virus corona dari cerpelai itu bisa menjadi ancaman besar bagi semua orang yang tidak menyadarinya.
Tapi, salah satu ilmuwan terkemuka asal Inggris, Profesor Peter Openshaw dari Imperial College London berusaha untuk meredam ketakutan dan kekhawatiran tersebut.
Prof Peter mengatakan bahwa vaksin Pfizer ini juga bisa bekerja melawan strain baru virus corona Covid-19 dari cerpelai menggunakan teknologi mRNA.
Vaksin Pfizer ini bekerja dengan menggunakan kode genetik virus dan disuntikan ke dalam tubuh yang memasuki sel untuk membuat antigen.
Prof. Peter mengatakan bahwa dengan adanya teknologi ini, berarti para ilmuwan bisa mengubah kode genetik dengan cepat jika diperlukan.
"Ada mutasi pada virus cerpelai yang membuatnya sedikit kurang rentan terhadap antibodi yang dihasilkan oleh vaksin. Salah satu hal yang terhebat dari teknologi RNA adalah Anda bisa merumuskan ulang dengan relatif cepat," jelas Prof. Peter, dikutip dari The Sun.
Jadi, seluruh proses dalam pengembangannya bisa sangat cepat ketika virus berubah. Dengan begitu, vaksin bisa berubah jika diperlukan.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Sakit Kepala, Begini Cirinya
Penyebaran baru virus corona dari cerpelai ini memang menimbulkan ancaman besar bagi semua orang. Tapi, Matt Hancock mengatakan semua orang tidak perlu panik karena pihaknya telah mencoba menindak ancaman kasus yang dimulai dari Denmark ini.
Bahkan, pihaknya sudah melakukan beberapa tindakan untuk mencegah kasus strain virus corona dari cerpelai ini semakin menyebar luas.
"Meskipun strain baru virus corona dari cerpelai ini penyebarannya masih rendah, tapi konsekuensinya besar bila berkembang semakin serius," jelas Matt Hancock.
Sebelumnya, ilmuwan Denmark mengatakan bahwa mutasi virus corona dari cerpelai ini kurang sensitif terhadap antibodi pelindung dan bisa menghambat pengembangan vaksin.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengatakan penelitian lebih lanjut mengenai strain baru virus corona dan vaksin ini sangat diperlukan, meskipun laporan para ilmuwan itu mengkhawatirkan.
"Kita perlu menunggu dan melihat apa implikasinya, tapi saya tidak berpikir mutasi virus corona ini memengaruhi kemanjuran vaksin," ujar Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial