Suara.com - Para ilmuwan sempat mengatakan bahwa obat kumur bisa membantu melindungi tubuh dari virus mematikan. Bahkan obat kumur bisa membunuh virus corona Covid-19 dalam 30 detik.
Tapi, bagaimana obat kumur bisa membunuh virus? Ternyata obat kumur mengandung bahan cetylpyridinium chloride yang bisa mengurangi tetesan virus corona Covid-19 di mulut.
Para ilmuwan dari University of Cardiff, mengatakan bahan kimia dalam obat kumur itu memiliki efek virucidal yang membantu memperlambat laju infeksi.
Penelitian oleh para ilmuwan University of Cardiff ini menggunakan obat kumur Dentyl selama 3 bulan, yang mencari tahu cara kerja obat kumur dalam memerangi virus corona.
Tapi, mereka beranggapan bahwa masih perlu lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi hal tersebut. Sebelum makin banyak peluncuran berbagai jenis obat kumur untuk mencegah virus corona.
Menurut Dr Richard Pollock, seorang ahli bedah implan, mengatakan jenis obat kumur yang berbeda memiliki cara yang berbeda untuk membunuh bakteri.
Misalnya, obat kumur hidrogen peroksida yang memberikan kotoran di dalam mulut dengan rasa menggelegak. Obat kumur ini membantu meredakan iritasi mulut dan membunuh bakteri yang tersisa.
"Ozon encer diketahui bisa membunuh 99,99 persen mikroba. Obat kumur hidrogen peroksida ini bagus untuk membunuh bakteri," kata Dr Pollock dikutip dari Express.
Saat zat dalam obat kumur ini kontak dengan jaringan mulut, oksigen akan dilepaskan dengan sensasi menggelegak yang membantu tindakan pembersihan mekanis untuk membuang kotoran mulut.
Baca Juga: Pemilik Anjing Berisiko Tertular Virus Corona 72 Persen, ini Sebabnya!
Selain itu, sensasi menggelegak juga membantu meredakan iritasi yang terjadi di dalam mulut dan membunuh kuman.
"Hidrogen peroksida ini bisa dibeli dengan harga sangat murah di semua apotek. Lalu bisa diencerkan seperti yang diinstruksikan dalam botol untuk digunakan sebagai obat kumur," ujarnya.
Saat ini dokter gigi masih bersikeras akan terus menggunakan hidrogen peroksida sampai penelitian tentang kelebihan obat kumur cetylpyridinium chloride (CPC) selesai.
Dr Paneet Sehmi, pemilik Hermes Dental Clonoc London, akan tetap menyarankan pasiennya menggunakan obat kumur seperti biasa dan melarang pasien mengunjungi dokter gigi terkait perawatan virus corona.
"Temuan ini masih permulaan dan butuh penyelidikan klinis lengkap serta kuat untuk memvalidasi penelitian awal ini. Sementara ini, kita harus bereaksi hati-hati dan tak perlu berlebihan," kata Dr Sehmi.
Dr Sehmi pun masih menggunakan hidrogen peroksida untuk mendisinfeksi mulut dan menurunkan risiko bakteri sebagai praktik standar kebersihan gigi.
Berita Terkait
-
5 Jenis Obat Kumur yang bisa Mengatasi Berbagai Masalah pada Gigi dan Mulut
-
Bukan Cuma Sikat Gigi, Ahli Ungkap Pentingnya Penggunaan Obat Kumur Untuk Jaga Kesehatan Mulut
-
5 Tips Menjaga Kebersihan Mulut dan Gigi saat Puasa, Biar Ibadah Jadi Nyaman!
-
Wuhan Promosikan Pariwisatanya, Warganet di Twitter Malah Ngamuk Ingat Awal Mula Virus Corona
-
Aksi Protes Pembatasan COVID-19 di China dan Penangkapan Jurnalis, Ribuan Massa Turun ke Jalan
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern