Suara.com - Keamanan vaksin Covid-19, terutama untuk anak-anak, menjadi perhatian pemerintah dalam pengembangan vaksin virus Corona.
Oleh karena itu, dua profesor di bidang kesehatan anak alias pediatrik, Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro dan Prof. Dr. Kusnandi Rusmil, dr., Sp.A(K), M.M., turut dilibatkan dalam mengawal proses pengembangan dan pengujian vaksin Covid-19 dalam upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.
Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Rabu, mengatakan perlu upaya percepatan dan penyuksesan persiapan pengadaan vaksin Covid-19 sebagai salah satu upaya Pemerintah melalui Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam menangani pandemi dan pemulihan ekonomi Indonesia.
"Vaksin menjadi prioritas utama pemerintah melalui KPCPEN untuk memutus mata rantai penyebaran dan penanganan kasus Covid-19 di Indonesia," katanya dilansir ANTARA.
Prof Sri yang juga Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Universitas Indonesia ini ditunjuk bersama Prof. Kusnandi Rusmil sebagai tenaga ahli untuk mengawal proses pengembangan vaksin.
Sebelumnya KPCPEN mengambil langkah strategis dengan menggandeng Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19.
Tindakan ini dilakukan sebagai wujud keseriusan pemerintah untuk mempercepat persiapan vaksin Covid-19.
Dalam mengembangkan vaksin Covid-19, tingkat keamanan dan keefektifan menjadi faktor penting yang harus dijaga ketat.
Di balik misi penting ini, Prof. Sri Rezeki dan Prof. Kusnandi Rusmil adalah dua tokoh ahli yang memiliki andil besar dalam mengawal proses pengembangan dan uji klinis vaksin Covid-19 untuk mendapatkan hasil yang aman, berkhasiat, dan bermutu tinggi.
Baca Juga: Vaksin Sinovac Diklaim Sukses Pada Fase Uji Klinis
Prof. Sri Rezeki merupakan salah satu tokoh yang memperjuangkan imunisasi di Indonesia, perempuan yang lahir di Solo, 3 Mei 1946 itu mulai akrab dengan vaksin sejak dirinya bergelut dengan penyakit infeksi pada anak-anak ketika bertugas di RS Cipto Mangunkusumo.
Sejak awal, menyadari bahwa permasalahan kesehatan anak yang dihadapi negara cukup besar. Kesadaran tentang betapa pentingnya vaksin semakin terpupuk setelah dirinya merintis program "Karang Balita", yang kemudian bertransformasi menjadi Posyandu.
Bagi Prof. Sri, vaksinasi atau imunisasi merupakan standar kesejahteraan sebuah negara. Cakupan vaksinasi yang luas dapat memberi gambaran sejauh mana kemajuan suatu negara, baik secara ekonomi maupun sosial.
"Jadi, kalau mau melihat standar sejahteranya satu negara, imunisasi adalah salah satu indikatornya. Selain itu, ada dua aspek dasar yang harus dipenuhi negara dalam upaya pencegahan penyakit yakni air bersih yang merata dan imunisasi. Saat dua hal ini bisa disediakan oleh negara, maka 70 persen masalah kesehatan terkait infeksi dapat diatasi," katanya.
Berkat perjuangannya dalam memajukan imunisasi di Indonesia, Prof. Sri Rezeki didapuk sebagai Ketua Satgas Imunisasi IDAI dan hingga saat ini sebagai Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Sementara itu, Prof. Kusnandi yang juga Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 sampai saat ini secara rutin memberikan keterangan terkait perkembangan uji klinis kandidat vaksin Covid-19.
Berita Terkait
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Kemenko PMK Kembangkan Sistem Berbasis AI untuk Pantau Layanan Anak Usia Dini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!