Suara.com - Pandemi Covid-19 telah melanda dunia lebih dari sepuluh bulan. Ada banyak hal yang telah diketahui.
Namun, meski terpengaruh begitu lama, banyak yang masih harus diungkap. Terutama, dalam hal memahami dan mengidentifikasi gejala Covid-19, masih banyak yang belum diketahui oleh masyarakat.
Dengan merebaknya virus corona baru, banyak gejala yang muncul ke permukaan. Sementara daftarnya terus bertambah, ada beberapa gejala yang tetap menjadi yang paling umum dan umum di antara yang terinfeksi.
Adapun gejala yang paling umum adalah, demam, batuk kering, sakit tenggorokan, hidung berair dan tersumbat, nyeri dada dan sesak napas, kelelahan, infeksi saluran cerna, serta hilangnya indera penciuman dan perasa
Meskipun demam, batuk, dan sesak napas adalah beberapa tanda Covid-19 yang paling umum, banyak orang tampaknya mengabaikan gejala yang kurang umum atau tidak mungkin terjadi pada pasien yang terinfeksi virus.
Dilansir dari Times of India, sesuai laporan yang diterbitkan oleh American Journal of Gastroenterology, novel coronavirus dapat menyebabkan masalah gastrointestinal yang parah pada pasien.
Dalam data yang mengamati 204 pasien di China, 48,5 persen menderita masalah perut. Pasien dengan Covid-19 mengeluh sakit perut sebelum mengembangkan gejala lain yang lazim untuk penyakit tersebut.
Masalah gastrointestinal lainnya termasuk diare, mual dan sembelit. Selain itu, kasus infeksi mata pada banyak pasien Covid-19 juga meningkat belakangan ini.
Konjungtivitis seperti kemerahan dan pembengkakan jaringan putih di mata, telah diidentifikasi sebagai gejala yang jarang tetapi lazim pada pasien virus corona.
Baca Juga: BPOM: Uji Klinis Vaksin Sinovac Selesai, Alhamdulillah Aspek Keamanan Baik
Ini dapat menyebabkan rasa gatal dan kemerahan yang hebat pada mata, setelah itu dapat menyebabkan komplikasi yang parah.
Kemudian, walaupun kelelahan dan rasa lelah telah diakui sebagai gejala umum pada pasien Covid-19, beberapa orang juga melaporkan keluhan kelelahan mental, yang juga dikenal sebagai kabut otak.
Meskipun kita harus waspada terhadap tanda-tanda paling umum dari virus mematikan, tanda dan gejala lain yang kurang dikenal tidak boleh diabaikan.
Semua harus tetap waspada dan melakukan tes diri Anda segera setelah mereka mengembangkan gejala potensial
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG