Suara.com - Pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak fisik adalah langkah pencegahan penyebaran virus corona Covid-19 yang utama.
Tapi, seorang ahli menyatakan makanan adalah obat dalam memerangi virus corona. Dr Greeta Maker-Clark berbagi pemikirannya tentang memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk bertahan hidup.
"Saat ini yang kita butuhkan adalah sistem kekebalan tubuh terkuat yang bisa kita bangun sendiri," ujar Dr Greeta dikutip dari Express.
Dr Greeta mengatakan seseorang membutuhkan asupan nutrisi yang cukup agar sistem kekebalanya berfungsi dengan optimal.
Selama infeksi akut dalam jenis penyakit apapun, respons stres tubuh akan menghasilkan perubahan metabolik untuk melawan penyerang. Kondisi inilah yang memerlukan nutrisi lebih tinggi.
"Gizi yang buruk menyebabkan gangguan fungsi kekebalan, yang bisa dibalik dengan menipisnya nutrisi," ujarnya.
Dr Greeta juga mempercayai makanan berperan besar sebagai obat dalam penggunaan klinis. Ia bersaksi bahwa kondisi peradangan apapun bisa dibantu dengan meningkatkan konsumsi makanan segar dan mengurangi asupan gula serta makanan olahan.
"Saya melihat peningkatan substansial dan signifikan dengan penambahan buah-buahan dan sayuran segar ke dalam makanan," katanya.
Bahkan, Dr Greeta juga melihat manfaat konsumsi makanan segar dalam mengatasi penyakit kronis yang tak kunjung sembuh dan sempat tidak bisa diatasi secara medis.
Baca Juga: Berdasarkan Otopsi, Diego Maradona Meninggal Karena Gagal Jantung
"Sangat penting bagi kita semua untuk memperhatikan pola makan dan status gizi kita karena pandemi terus merajalela," ujarnya.
Saat ini, Dr Greeta pun menyarankan semua orang untuk mengonsumsi makanan mengandung vitamin C tinggi, seperti:
- Brokoli
- Paprika
- Kubis brussel
- Pepaya
- Buah sitrus
Karena, buah dan sayuran ini menyediakan vitamin C dosis harian yang bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan yang kompleks dan terintegrasi membutuhkan vitamin A, C, D, E, B6 dan B12, folat, seng, besi, tembaga dan selenium. Semua nutrisi ini berperan di setiap tahap respons imun.
National Institutes of Health (NIH) pun mengungkapkan makanan tinggi vitamin A termasuk sayuran berdaun hijau, wortel, blewah, labu dan ubi.
Sementara itu, NIH justru mengatakan sangat sedikit makanan yang mengandung vitamin D alami. NIH merekomendasikan semua orang untuk mengonsumsi suplemen vitamin D sebagai tambahan di masa pandemi sekarang ini.
Berita Terkait
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Viral Kurir Antar Paket MBG untuk Siswa SD Lewat Jalan Rusak
-
Ulat di Menu MBG SMAN 1 Kamal Diklaim Bisa Dikonsumsi: Benarkah?
-
Cara Aman Mencegah Mata Minus Semakin Parah, Ada Rekomendasi Makanan dari Dokter
-
Misteri Keracunan 1.315 Siswa Terpecahkan: BGN Temukan Kadar Nitrit Hampir 4 Kali Lipat Batas Aman
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?