Suara.com - Antibiotik termasuk obat yang sering diresepkan dokter. Setiap dokter pasti akan menganjurkan pasien menghabiskan dosis antibiotik dan meminumnya sesuai aturan yang diberikan.
Ahli infeksi dan pediatri tropik Dr. Mulya Rahma Karyanti Sp.A(K)., mengatakan bahwa anjuran dokter itu harus benar-benar diikuti pasien agat tidak menimbulkan resistensi antibiotik atau kekebalan tubuh terhadap antibiotik.
"Resistensi antibiotik bahasa awamnya adalah kekebalan terhadap antibiotik. Jadi kebal bisa karena penggunaan antibiotik berlebihan atau bisa juga masyarakat beli sendiri antibiotik di apotik kemudian diminum sendiri tanpa resep dari dokter. Suatu saat masyarakat kadang hanya minum (antibiotik) dua atau tiga hari kemudian mendingan, padahal itu yang bahaya sekali," jelas dokter Mulya dikutip dari siaran langsung Instagram bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Minggu (29/11/2020).
Konsumsi antibiotik tidak berdasar resep dan keliru dalam jumlah dosisnya bisa menyebabkan bakteri sensitif dalam tubuh mati lebih dulu. Tetapi yang tertinggal bakteri kebal.
Mulya menjelaskan, bakteri kebal itu kemudian akan kembangbiak pebih banyak di dalam tubuh. Sehingga tidak lagi mempan dengan antibiotik yang standar.
"Itu yang menyebabkan resisten antibiotik. Jadinya antibiotik harus naik ke yang tinggi lagi atau lebih poten. Suatu saat kalau ada penggunaan antibiotik berlebihan, kuman-kuman sensitif masih lemah atau masih bisa kena jadi mati duluan karena menghentikan antibiotik atau justru berlebihan," paparnya.
Ia menambahkan, respon antibiotik biasanya paling cepat muncul pada hari keempat. Namun meski kondisi sudah membaik dan antibiotik masih tersisa, dokter Mulya menyarankan agar tetap menhabiskan sesuai anjuran dokter.
Sebab kemungkinan masih ada sisa-sisa bakteri yang memiliki kandungan genresisten. Sehingga harus dihabiskan agar semua bakteri mati, lanjutnya.
"Kadar antibiotik mencapai stabil di dalam darah yang bisa menghambat bakteri itu di hari ke 4, ke 5. Makanya teruskan dulu (minum antibiotik) jangan dihentikan dulu. Gak sekali minum antibiotik panas turun, tapi butuh waktu," ujarnya.
Baca Juga: Anak Tuna Rungu Selamatkan Nyawa Orangtuanya Saat Rumah Terbakar
Berita Terkait
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Lumpur Rendam RSUD Aceh Tamiang: Momen Pilu Dokter Menangis di Tengah Obat-obatan yang Rusak Parah
-
RUU Penyesuaian Pidana: Korban Perkosaan Kini Dapat Akses Obat Aborsi Tanpa Dipidana
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Demam? Jangan Buru-Buru Minum Obat, Ini Penjelasan Dokter Soal Penyebabnya!
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial