Suara.com - Pemakaian masker kini adalah hal wajib demi memutus rantan penularan virus corona Covid-19. Hal ini memicu studi yang mengeksplorasi fisika penggunaan masker wajah dan penularan penyakit, serta penyelidikan bahan, desain, dan masalah lain yang memengaruhi cara kerja masker wajah.
Dalam Physics of Fluids, oleh AIP Publishing, para peneliti mengamati tentang cara masker wajah menyaring atau memblokir virus corona Covid-19. Mereka juga merangkum masalah desain yang masih perlu ditangani.
Salah satu aspek kunci dari fungsi masker wajah melibatkan ukuran tetesan cairan yang dikeluarkan dari hidung dan mulut saat seseorang berbicara, bernyanyi, bersin, batuk, atau bahkan sekadar bernapas. T
etesan yang lebih besar, dengan ukuran sekitar 5-10 mikron, adalah yang paling umum. Namun, tetesan ini masih cukup kecil. Sebagai perbandingan, rambut manusia berdiameter sekitar 70 mikron, demikian dilansir dari Science Daily.
Tetesan yang lebih kecil lagi, di bawah 5 mikron, mungkin lebih berbahaya. Ini bisa menjadi aerosol dan tetap melayang di udara untuk waktu yang lama. Di antara banyak jenis masker yang digunakan (masker kain, masker bedah, dan masker N95), hanya N95 yang dapat menyaring tetesan berukuran aerosol.
Tak hanya menyorot soal besar tetesan pernapasan, durasi pemakaian masker pun perlu diperhatikan. Kinerja masker wajah yang dikenakan selama berjam-jam, seperti oleh tenaga kesehatan memengaruhi seberapa efektif pemakaian masker secara keseluruhan. Terlebih jika digunakan di lingkungan yang panas dan lembap.
Para peneliti menemukan masker wajah yang terbuat dari bahan polimer hibrid dapat menyaring partikel dengan efisiensi tinggi sekaligus mendinginkan wajah. Serat yang digunakan dalam topeng khusus ini transparan terhadap radiasi infra merah, memungkinkan panas keluar dari bawah topeng.
"Mungkin ada beberapa hubungan antara hambatan pernapasan dan hambatan aliran masker wajah yang perlu dipelajari untuk interval pemakaian masker wajah," kata penulis Heow Pueh Lee.
"Selain itu, kondisi lingkungan di ruang kompartemen di dalam masker wajah perlu diukur dengan lebih akurat menggunakan sensor miniatur dan pengembangan replika manusia untuk penelitian semacam itu."
Baca Juga: Pecah Rekor Baru Lagi, Kasus Corona Indonesia Hari Ini Tambah 6.267
Para peneliti juga meninjau studi epidemiologi yang menunjukkan bahwa penggunaan masker wajah yang efisien secara konsisten, seperti masker bedah, dapat memberantas pandemi jika setidaknya 70% penduduk menggunakan masker tersebut di depan umum secara konsisten.
"Masker kain yang kurang efisien juga bisa memperlambat penyebaran jika dipakai secara konsisten," kata penulis Sanjay Kumar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental