Suara.com - Selama pandemi di mana orang-orang terkunci di rumah membuat aktivitas fisik menjadi lebih sedikit. Padahal tidak aktif secara fisik bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Melansir dari Medical Xpress, tidak aktif secara fisik bisa menyebabkan resistensi insulin, berkurangnya massa otot, peningkatan lemak tubuh, dan kualitas tidur yang buruk. Ketidakaktifan fisik juga merupakan penyebab utama masalah kesehatan mental.
Peneliti Universitas McMaster telah menunjukkan bahwa mengurangi langkah harian menjadi kurang dari 1.500 langkah hanya dalam dua minggu dapat mengurangi sensitivitas insulin orang tua sebanyak sepertiga. Periode tidak aktif yang sama juga menyebabkan individu yang berusia di atas 65 tahun kehilangan sebanyak empat persen otot kaki mereka.
Bahkan ketika subjek penelitian kembali ke rutinitas harian normal, mereka tidak mendapatkan kembali otot mereka yang hilang. Secara efektif, orang yang lebih tua tidak memiliki kemampuan yang sama untuk bangkit kembali seperti orang yang lebih muda.
"Cara paling efektif untuk menjaga otot yang Anda miliki adalah latihan kekuatan yang sederhananya berarti melakukan olahraga beban tambahan," catat James McKendry Peneliti Pascadoktoral fisiologi olahraga, metabolisme protein otot dan penuaan Universitas McMaster dalam The Conversation.
"Jika Anda memiliki akses ke gym untuk menggunakan alat angkat beban dan mesin gerak terpandu, itu bagus," imbuhnya.
Namun McKendry menyatakan bahwa ada banyak alternatif dapat Anda lakukan dengan mudah di rumah. Anda bisa melakukan olahraga beban tubuh seperti push-up, squat dan lunge, latihan pita elastis, dan panjat tangga.
Selain olahraga, pola makan yang sehat dan menghindari makan berlebihan juga penting untuk menjaga kesehatan. Dalam hal McKendry menyatakan bahwa makanan kaya protein sangat penting karena membuat Anda merasa kenyang lebih lama dan merangsang penyusunan kembali otot.
"Secara umum disepakati bahwa orang dewasa yang lebih tua membutuhkan lebih banyak protein," tulis McKendry.
Baca Juga: Cerita Pasien Covid-19 Pertama, Masih Merasa Cemas dan Kelelahan
Anda bisa mendapatkan protein dari sumber hewani seperti susu, daging, ikan, dan telur serta protein nabati sepeti buncis, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lentil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia