Suara.com - Artis Iyut Bing Slamet kembali terseret kasus narkoba. Adik Adi Bing Slamet diringkus polisi di rumahnya di kawasan Kramat Sentiong, Johar, Jakarta Pusat (3/12/2020).
Iyut Bing Slamet ditangkap dengan sejumlah barang bukti, termasuk narkoba sabu. Bahkan hasil tes urine menyatakan Iyut positif narkoba.
"Barang bukti satu klip plastik sabu sisa pakai dan handphone. Kita cek urine memang hasilnya positif," kata Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Wadi Sabani dihubungi Suara.com, Jumat (4/12/2020).
Penangkapan Iyut terkait kasus narkoba ini bukan pertama kalinya. Sebelumnya, Iyut sudah pernah terseret kasus narkoba pada 2011 silam.
Umumnya, pecandu narkoba seperti Iyut diatasi dengan cara rehabilitasi. Tapi dilansir dari Hellosehat, rehabilitasi bukanlah proses yang mudah dan bisa pula gagal. Berikut ini faktor yang menyebabkan orang kesulitan berhenti kecanduan narkoba.
1. Memprogram ulang otak
Seseorang yang kecanduan narkoba, otaknya telah terpogram untuk menerima narkoba dan membiarkan diri kecanduan. Pecandu narkoba akan sulit berhenti karena mereka harus melawan mekanisme ini di dalam otaknya sendiri.
Rehabilitasi bertujuan untuk mengatur ulang otak supaya membantu mengurangi kecanduan dengan cara sehat. Tapi, proses ini memakan waktu yang lama.
2. Gejala putus obat
Baca Juga: Teh Oolong Bisa Netralkan Virus Corona? Begini Kata Penelitian di Jepang
Gejala putus obat (withdrawal symptoms) terjadi karena otak telah beradaptasi dengan narkoba. Gejalanya berupa cemas, lelah, mengantuk, depresi, halusinasi dan bertambahnya keinginan menggunakan narkoba.
Gejala putus obat ini berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik maupun psikologis para pecandu narkoba yang membuatnya sulit berhenti. Sehingga mereka bisa saja menghindari rehabilitasi dan kembali mengonsumsi narkoba.
3. Efek konsumsi narkoba
Rasa bahagia, kewaspadaan dan semangat yang meluap-luap setelah memakai narkoba memberikan efek yang begitu besar. Meskipun efek ini hanya berlangsung sementara, tapi hal ini membuat pecandu narkoba sulit berhenti.
Bagi mereka, tak ada cara lain yang bisa memberikan sensasi serupa. Sehingga mereka bisa mengonsumsi narkoba dalam dosis besar dan berbahaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Stop Jilat Bibir! Ini 6 Rahasia Ampuh Atasi Bibir Kering Menurut Dokter
-
Alarm Kesehatan Nasional: 20 Juta Warga RI Hidup dengan Diabetes, Jakarta Bergerak Melawan!
-
Panduan Memilih Yogurt Premium untuk Me-Time Sehat, Nikmat, dan Nggak Bikin Bosan
-
Radang Usus Kronik Meningkat di Indonesia, Mengapa Banyak Pasien Baru Sadar Saat Sudah Parah?
-
Stop Diet Ketat! Ini 3 Rahasia Metabolisme Kuat ala Pakar Kesehatan yang Jarang Diketahui
-
Indonesia Darurat Kesehatan Mental, Kasus Terbanyak: Depresi, Anxiety, dan Skizofrenia
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan