Suara.com - Bulan Desember dikenal juga sebagai musim pancaroba atau pergantian musim. Pergantian musim ini umumnya juga diiringi dengan sejumlah ancaman penyakit, terutama yang disebabkan oleh kuman, bakteri dan virus.
Musim pancaroba juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit seperti asma, sakit kepala, flu, hingga sakit pada saluran pencernaan juga pada persendian.
Lantas, bagaimana bisa tetap sehat menghadapi musim pancaroba dan terhindar dari penyakit tadi?
Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Umum (RSU) Siloam Karawaci, dr. Theo, Sp.PD, dalam keterangannya, Selasa, (8/12/2020), menyatakan, hal yang paling mendasar agar selalu menjaga pola perilaku dan mengatur asupan gizi saat mengkonsumsi makanan.
Menurut Theo, dua hal mendasar tersebut kerap dilupakan oleh masyarakat yang hidup di iklim tropis seperti di Indonesia.
"Perilaku gaya hidup dan konsumsi asupan gizi merupakan dua hal yang saling terkait erat guna pencegahan penyakit di musim pancaroba," kata Theo.
Ia mencontohkan, dengan perilaku masyarakat di luar negeri yang terbiasa menghadapi empat musim. Di saat cuaca dingin, mereka mengubah pola makan. Sementara di saat musim semi atau musim panas, mereka menyesuaikan pakaian yang cepat menyerap keringat namun tahan terhadap angin.
"Hal ini yang harus dicontoh dan dilakukan terlebih dahulu bagi masyarakat Indonesia sebelum menghadapi musim pancaroba", tutur dr. Theo, Sp.PD.
Theo mengatakan, untuk menyesuaikan perilaku gaya hidup dapat mencegah masyarakat Indonesia dari berbagai penyakit pancaroba. Semisal membiasakan diri menggunakan peralatan anti hujan, mengkonsumsi makanan penuh gizi, juga membiasakan diri mengelola lingkungan tinggal disaat musim penghujan dan musim kemarau.
Baca Juga: Penyakit Misterius di India Ini Bikin Orang Mual dan Pingsan Mendadak
Penyakit lain yang juga kerap ditemukan pada pasien saat musim pancaroba ialah mengalami saluran pencernaan ataupun penyakit leptospirosis. Umumnya penyakit tersebut dapat ditangani dengan baik di RSU Siloam Karawaci.
"Di musim penghujan memang biasanya kami mengalami peningkatan pasien akibat penyakit saluran pencernaan yang umumnya disebabkan oleh kualitas air," kata Theo.
Penyakit ini salah satunya akibat banjir atau terganggunya pola makan karena gizi tidak seimbang. Begitu pula pada saat musim kemarau, ada juga pasien dengan penyakit leptospirosis atau yang umum adalah radang di areal telinga hidung dan tenggorokan
Oleh sebab itu, penting untuk mengenali penyakit yang kerap datang di musim pancaroba. Dengan begitu bisa menghindari dan menangani saat terkena penyakit tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien