Suara.com - Warga Belanda terancam tak bisa menikmati libur Natal dan Tahun karena pembatasan sosial yang diperpanjang.
Dilansir ANTARA, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan pembatasan sosial di Belanda akan diperpanjang hingga liburan akhir tahun karena tingkat infeksi COVID-19 yang sangat tinggi.
Rutte mengumumkan perpanjangan itu setelah angka menunjukkan bahwa tingkat infeksi setiap minggu naik untuk pertama kalinya sejak Oktober.
"Ini benar-benar tidak berjalan dengan baik --tingkat infeksi maupun di rumah sakit," kata Rutte dalam siaran langsung TV.
"Tidak tertutup kemungkinan bahwa saya akan kembali ke sini sebelum Natal untuk mengumumkan tindakan (penguncian) lebih lanjut," tambahnya.
Belanda telah berada dalam penguncian sebagian sejak 13 Oktober, yang pada masa itu warga disarankan untuk bekerja dari rumah dan perjalanan yang tidak penting serta pertemuan publik dilarang.
Rutte berharap perbaikan tingkat infeksi COVID-19 akan memungkinkan pelonggaran pembatasan selama perayaan Natal dan Malam Tahun Baru.
Tetapi, pemerintah memutuskan pada Selasa untuk memperpanjang batas kehadiran tiga pengunjung dewasa per rumah tangga selama satu bulan hingga 15 Januari, sementara restoran dan bar akan tetap tutup.
Ada 43.103 infeksi baru yang terdaftar pada Minggu, Institut Nasional untuk Kesehatan RIVM mengatakan dalam keterangan mingguannya. Jumlah itu naik 27 persen dari 33.949 pada minggu sebelumnya.
Baca Juga: Wafat karena Corona, Wawako Probolinggo 19 Hari Berjuang Melawan Covid-19
Belanda telah mencatat lebih dari 500.000 infeksi COVID-19 dan hampir 10.000 kematian.
RIVM menyebut peningkatan mingguan dalam kasus baru "mengkhawatirkan" dan mencatat bahwa angka rawat inap juga meningkat menjadi 1.229 dari 1.007 pada minggu sebelumnya.
Pemerintah Rutte, yang menolak saran Organisasi Kesehatan Dunia sejak Juni untuk merekomendasikan penggunaan masker non-medis di tempat umum, berubah pikiran pada November. Mengenakan masker menjadi wajib di gedung-gedung publik pada 1 Desember.
Berita Terkait
-
Profil Kakek dan Nenek Prabowo Subianto yang Dikubur di Belanda
-
Silsilah Keluarga Prabowo Subianto: Kakek Nenek Dimakamkan di Belanda
-
Media Belanda Sorot Keputusan Kluivert 'Tinggalkan' Mees Hilgers yang Tengah Kesulitan
-
Borong 3 Penghargaan di Liga Belanda, Kenapa Tim Geypens Belum Dipanggil ke Timnas Indonesia?
-
Mees Hilgers Dapat Pembelaan dari Asosiasi Pemain, Sebut FC Twente Lakukan Perundungan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis