Suara.com - Meski vaksin Covid-19 sudah dalam proses, namun pandemi masih terus berlanjut dan risiko masih terus meningkat. Selain kesehatan fisik, pandemi juga berdampak pada berbagai aspek yang cukup mengkhawatirkan.
Pada sektor ekonomi dan sosial misalnya, kondisinya cukup memprihatinkan. Di mana berdasarkan data Kemenaker tercatat lebih dari 3,5 juta pekerja formal maupun informal telah terdampak Covid-19.
Selain itu, kasus kesehatan jiwa di Indonesia juga meningkat selama pandemi. Kondisi yang terjadi di masyarakat menyebabkan mereka merasa cemas, stres, gangguan suasana hati hingga depresi.
"Kita bisa melihat tenaga kesehatan sudah mulai kelelahan. Gangguan mental dan jiwa semakin meningkat, yang kita sadari hal ini disebabkan karena keterbatasan akses sosial di masyarakat dan pengaruh ekonomi di masa pandemi," jelas Vivin Arbianti Gautama, Chief Marketing Officer Generali Indonesia.
Terkait hal ini, dr. Reisa Broto Asmoro (Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19) mengungkap jika dukungan berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi dampak yang dirasakan, khususnya dalam isu kesehatan mental yang semakin meningkat.
Selain mencari bantuan profesional, berlomba-lomba membantu sesama juga dapat membuat kesehatan mental menjadi lebih baik.
"Tak hanya bagi orang yang dibantu, mereka yang membantu pun akan merasa lebih baik, saat mereka masih bisa bermanfaat bagi orang lainnya. Dengan begini, imunitas pun meningkat yang dapat melindungi tubuh dari virus," ungkapnya.
Hal inilah yang membuat #GeneraliTebarSemangat diluncurkan untuk menggerakan hati banyak orang agar bisa saling menguatkan, peduli dan saling membantu dengan cara mengumpulkan donasi bagi mereka yang terkena dampak pandemi. Kampanye ini dapat dilakukan dengan mudah hanya melalui ponsel dan media sosial Instagram.
Caranya hanya dengan mengunggah foto menyertakan tagar #GeneraliTebarSemangat, Generali akan memberikan donasi sebesar Rp10 ribu, yang akan diberikan kepada mereka yang terdampak pandemi melalui mitra Non-Governmental Organisation (NGO) dari gerakan The Human Safety Net di Indonesia.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Mental, Aurel Hermansyah Rehat Main Medsos
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
Terkini
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke