Suara.com - Seorang pasien anak-anak di Los Angeles County meninggal dunia setelah menderita sindrom peradangan multisistem (MIS-C) terkait virus corona Covid-19 pada anak.
Sebelum kematiannya, anak itu adalah pasien di Rumah Sakit Los Angeles. Juru bicara rumah sakit itu juga tempatnya telah merawat 32 pasien dengan MIS-C sampai sekarang.
Sementara itu, 31 pasien telah berhasil dirawat dan dipulangkan. Tapi, juru bicara mengatakan satu pasien dengan kondisi jantung kompleks yang sudah ada sebelumnya meninggal karena komplikasi terkait MIS-C.
"Dengan angka kasus virus corona Covid-19 pada tingkat kritis, penting bagi keluarga untuk berhati-hati dan tetap waspada. Jika orangtua berpikir bahwa anak mereka menderita MIS-C, penting bagi mereka untuk segera menghubungi dokter atau dokter anak-anak mereka," jelas juru bicara dikutip dari Fox News.
Namun, juru bicara Rumah Sakit Los Angeles tidak memberikan rincian lain terkait kasus virus corona Covid-19 karena berkaitan dengan privasi pasien.
Diperkirakan 145 kasus MIS-C telah dilaporkan di negara bagian AS. Los Angeles Times melaporkan bahwa 43 anak di 32 Rumah Sakit Anak Los Angeles telah dirawat karena kondisi di LA County.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), MIS-C adalah kondisi yang sering menyebabkan berbagai bagian tubuh meradang, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata atau organ pencernaan.
Gejala MIS-C sering kali termasuk demam, sakit perut, muntah, diare, sakit leher, ruam, mata merah dan kelelahan.
Meskipun dokter tidak tahu persis faktor yang menyebabkan MIS-C sekarang ini, banyak anak yang mengembangkannya juga terinfeksi virus corona Covid-19 atau pernah berada di sekitar orang yang terinfeksi.
Baca Juga: 3 Kelompok yang Tak Boleh Suntik Vaksin Covid-19 Dulu, Siapa Saja?
Kondisi ini menyerang anak-anak sejak pandemi virus corona Covid-19 dimulai, tetapi orang dewasa juga bisa terpengaruh.
Pada bulan Oktober 2020, sebuah laporan CDC lebih dulu mengidentifikasi kondisi di antara orang dewasa yang mengalami MIS-A atau sindrom inflamasi multisistem pada orang dewasa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
-
Meski Ada Menkeu Purbaya, Bank Dunia Prediksi Ekonomi RI Tetap Gelap
Terkini
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan